Posts

Showing posts from December, 2013

Saat Habbats dan Madu jadi Bumbu Masakan

Image
Hampir 2 tahun saya tinggal di Kuala Lumpur, namun jujur saja lidah saya ternyata masih belum  terlalu bersahabat dengan masakan-masakan disini. Jadi inget pas masa awal-awal pindah sini, betapa girangnya saya begitu bisa "nemu" masakan padang (yang jumlahnya lumayan banyak), namun harus berakhir dengan muntah-muntah di WC karena ternyata "rasa" masakan padang nya rada-rada KW 1 dan KW 2 an gitu deeh, ga original maksudnya....qiqiqi :-P . Yah....rasanya lumayan jauh dari Padang uy, tapi lebih mirip masakan India yang memiliki khas bumbu-bumbu dengan bau super menyengat....heu..heu. Ga tau juga dulu kok bisa sampe muntah-muntah yak...mungkin karena bawaan orok juga kali yee, karena dulu saya masih hamil 8 bulan. Nah...gara-gara itu sampai sekarang lumayan trouma nih makan di tempat yang tidak direkomendasikan oleh teman, bahwa rasa masakan di tempat A atau B memang enak, karena walau "judul" rumah makannya ada tulisan masakan Indonesia nya, kadang ra

Ngoceh Dini Hari

Pas ikut kajian tafsir kamis kemarin, pa ustadz Muntaha cerita bahwa pada jaman dahulu, para penulis (yaitu murid-muridnya Ibnu Taimiyah) demi menjaga kebenaran atas apa-apa yang ditulisnya sampai harus shalat istikharah 300 kali. Malah ada seorang penulis yang mendapati bukunya best seller namun justru menarik ulang semua bukunya saat mendapati hatinya ternyata terkotori oleh niat ingin menyaingi sahabat penulis lainnya melalui buku yang best seller itu. Heu...kalau untuk ukuran saya yang masih penulis pemula, tentu saja ngga harus sampe segitunya yak hanya untuk sekedar ingin menulis, kalau kudu begitu, kapan mau nulisnya dong....xixixi, namun cerita di atas mungkin bisa menjadi "penyeimbang" disaat berbagai tujuan lain mulai campur baur masuk menyelinap tanpa terasa dalam setiap aktivitas menulis saya. Pengen buku best seller lah, pengen dianggap kisah inspiratif lah, pengen diakui sebagai penulis keren lah, pengen punya duit banyak lah dari menulis. Walau ten

Menemukan Sekaligus Kehilangan

*Menemukan sekaligus kehilangan Sekali kita merasa paling tampan/cantik, Maka sejatinya, hilang sudah seluruh ketampanan/kecantikan yang kita miliki Sekali kita merasa paling pintar, Maka sejatinya, gugur sudah seluruh kepintaran yang kita punyai Sekali kita merasa paling kaya Maka sejatinya, jatuh miskinlah kita, fakir dalam kekayaan Sekali kita merasa paling berkuasa, Maka sejatinya, sudah hamba, rendah pula posisi kita Aduhai, banyak sekali di dunia ini Hal-hal yang ketika kita pikir telah menemukannya, Kita justeru sekaligus kehilangan semuanya Termasuk dalam urusan kebenaran Sekali kita merasa paling benar, orang lain salah Pendapat kita paling benar, orang lain keliru Maka sejatinya, hilang sudah semua kebenaran yang kita miliki Demikianlah ditulis sajak ini Sajak menemukan sekaligus kehilangan *Tere Lije *ga tau kenapa mendadak nyess baca tulisan ini*

Ketika Kelemahan Justru Menjadi Kekuatan

Image
Judul                            : Yang Tersimpan di Sudut Hati Penulis                         : Ade Anita Penerbit                       : Quanta, imprint dari PT Elex Media Komputindo Terbit                           : Cetakan I, Oktober, 2013 Jumlah Halaman         : xiv + 440 hlm ISBN                           : 978-602-02-2112-0 Surprised !! Begitu deh...yang saya rasakan saat mulai membaca beberapa halaman awal novel ini. Karena dalam kehidupan sehari-hari, saya mengenal mba Ade Anita adalah seseorang yang memiliki pembawaan bicara yang lugas, apa adanya dan to the point, dan dengan membaca sekilas sinopsis pada cover novelnya, bahwa novel ini berkisah tentang perjuangan seorang anak Palembang, saya sudah langsung "memvonis" kayaknya gaya bahasa novelnya bakal mirip-mirip Andrea Hirata gitu deh....yang lugas n to the point, lengkap dengan taburan bahasa daerahnya. Ohh...ternyata bedaaa.....gaya bahasa novel ini begitu mengalir lembut,

Resensi "Surga Terlarang"

Image
Judul Buku          : Surga yang Terlarang Penulis               : Leyla Hana Penerbit             : PT Penerbitan Pelangi Indonesia Terbit                 : Cetakan I, September 2013 Tebal Buku         : viii + 376 halaman ISBN                  : 9786027800854 Membaca novel ini, membuat ingatan saya melayang pada novel karya mba Leyla yang lain, yaitu berjudul "Pilihlah Aku Jadi Istrimu", karena kedua novel tersebut mengambil tema seputar dunia para aktivis dakwah di kalangan mahasiswa. Menjadi menarik, karena pada kedua novel tersebut mba Leyla sangat lihai membuat alur cerita menjadi terasa apa adanya, sehingga tidak terjebak pada sebuah klise. Karena seingat saya dunia aktivis dakwah itu seolah dunianya para malaikat yang dituntut untuk menjadi seorang yang super baik tanpa cacat. Nah..hebatnya mba Leyla, dia tidak terjebak dalam situasi seperti itu, sehingga dalam kedua novel tersebut para tokoh ceritanya pun tidak dibuat hitam dan pu