happy mom

"Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah dengan tangannya, jika ia tidak mampu cegahlah dengan lisannya, dan apabila tidak mampu maka dengan hatinya. Yang demikian itu adalah selemah-lemah iman." (H.R. Imam Muslim) Kenapa tiba-tiba hadits di atas saya cantumkan sebagai pembuka tulisan ?? ini ceritanya dalam rangka pengen ikut-ikutan ngomongin salah satu mentri dalam kabinet baru yang lagi rame jadi bahan pembicaraan itu. Isshh.... tumben-tumbenan saya ngomongin kabinet segala ...hihi, hmm... ga tau deh, mendadak lagi pengen ngomongin ini aja.... udah... gitu doang sih, ga lebih :-P. Eh... tapi saya ngga lagi mau ngomongin kabinet yang ini looo... catet yaa..BUKAN...hoho :-P Waktu jaman kampanye capres, entah kenapa saya ngga tergoda sama sekali buat ikut terlibat buka komentar bergabung dengan panasnya aura kampanye yang ada , bahkan bikin status yang ngomongin soal capres aja paling banyak mungkin cuma 2 atau 3 kali saja, itupun

Sebenernya feel guilty uy, dari dulu pengen banget nulis tentang ini ga sempet mulu (sok sibuk :-P ). buanyakkkkk banget yang pengen saya ceritain tentang kalimat yang tertera pada judul di atas, tapi... ya itu dia, riweuh ga jelas...heu..heu. Eh bukan hanya itu sih....saya masih nunggu pembuktian keyakinannya dulu, baru saya mau cerita-cerita hehe... #apa seeh :-P # Pertama kali baca kalimat itu yaitu dari buku "Quantum Ikhlas" nya Pa Erbe Sentanu. Beliau sendiri mengutip kalimat itu dari pernyataan Ali Bin Abi Thalib, begini bunyi lengkapnya : " Kebahagiaan ialah sesuatu yang dapat mengantarkan kepada kesuksesan (surga)."  Ali bin Abi Thalib Karena menurut kacamata Islam, sukses tertingginya orang hidup yaitu saat berhasil menikmati hidup di surga sesudah kematian nanti, dimana tentu saja sebelum bisa masuk ke surga akhirat, yaa mau ga mau kita harus meraih surga dunia nya dulu dong. Loh... kok surga dunia ?? iyaaa... karena kehidupan dunia inilah yan