#Berani Lebih Kreatif Saat Sinyal Internet Kurang Lancar



Alhamdulillah... Setahun sudah keluarga saya menempati rumah baru. Tinggal jauh dari keramaian kota memang sudah menjadi impian saya sejak lama, karena tempat hening identik dengan kemudahan menjaring ide dimana itu tentu saja mendukung aktifitas saya sebagai penulis.

Namun dalam hidup, kita memang tidak mungkin mendapatkan semuanya, sehingga kegembiraan saya akan heningnya lokasi rumah baru, ternyata harus bersisian dengan sebuah hambatan lain yaitu belum masuknya sambungan televisi dan internet kabel ke dalam cluster rumah saya. Andai saja tempat hening dilengkapi dengan sinyal internet yang dahsyat, pasti sudah seperti surga dunia deh buat seorang penulis seperti saya. Namun itulah hidup, kemudahan seringkali bersisian dengan kesulitan.

Penulis dengan sinyal internet yang ngos-ngosan ibarat pendekar yang kehilangan pedangnya. Beberapa bulan masa adaptasi, saya sering didera stres, karena biasanya saat menulis sering disela dengan browsing atau searching, untuk keperluan mencari data atau hanya sekedar membaca tulisan orang lain dalam rangka mencari inspirasi, sedang sekarang saya sering dibuat patah hati, akibat sinyal internet yang bikin mati gaya. Dalam hati, saya nyaris putus asa, bayangkan... bahkan hanya untuk membuka email saja, terkadang saya harus menunggu tengah malam, karena pada jam-jam itulah, sinyal internet agak lumayan bersahabat.

Mendapati kenyataan itu, hampir saja saya mengubur impian untuk terus berkiprah menjadi penulis. Apalagi persaingan di dunia menulis sekarang sangat ketat, dengan sinyal internet lancar saja saya sering colaps, bagaimana caranya saya bertahan terus menulis dengan sinyal internet separah ini, pikir saya dalam hati.

Akhirnya untuk meredam rasa putus asa, saya menjadi sering sekali menulis status di Facebook. Untungnya…..walaupun searching dan browsing sering susah, namun Facebook dan Whatsapp selalu lancar. Jadi yaa…saya lampiaskan saja tulisan-tulisan saya di wall Facebook. Namun ajaibnya ide menulis justru makin deras, sehingga tulisan-tulisan status Facebook saya pun makin banyak.

Puncaknya saat ada lowongan menjadi salah satu kontributor sebuah situs online majalah Islam wanita, saya pun nekad saja melamar, alhamdulillah diterima. Namun sesudahnya saya malah bingung sendiri bagaimana caranya menyetor tulisan sebanyak itu dengan kondisi sinyal separah ini, ditambah pengurusan domestik di sini terasa lebih  berat dibanding waktu saya tinggal di Indonesia, membuat saya merasa kesulitan mencuri waktu hanya untuk duduk diam di depan laptop lebih lama.

Namun passion saya sebagai penulis ternyata begitu besar, sehingga mampu menerobos rasa putus asa sekaligus sanggup mematahkan hambatan yang ada. Akhirnya saya memutuskan untuk #BeraniLebih Kreatif mencari cara supaya bisa terus menulis walau sinyal internet ngos-ngosan dan waktu diam di depan laptop nyaris tidak ada. Bagaimana caranya ?!


Saya kemudian memutuskan menulis hanya dalam note hape saja. Dengan cara seperti itu, kemampuan fokus saya justru menjadi maksimal, dan di luar dugaan saya mampu menulis lebih dari 20 artikel hanya dengan mengandalkan hape saja. Bahkan pekerjaan domestik yang awalnya terasa berat, mendadak menjadi ringan saat saya terus rutin menulis dengan cara seperti itu.


Ya… dengan passion yang besar, walau hambatan datang menghampiri, ternyata mampu membuat saya #BeraniLebih Kreatif mencari cara supaya bisa terus menulis dan melanjutkan mimpi untuk terus berkiprah menjadi penulis.


495 kata

FB : Rena Puspa
Twitter : @RenaPuspa




Comments

Enci harmoni said…
mantap, menulis artikel pake hp, 20 pulak....apapun kalo yakin bisa ya mak...
Kanianingsih said…
kereeeeen, keterbatasan seringkali membuat lebih kreatif ya mba :)
Silvia Rahayu said…
wihiii kurang 5 kata doang dari maksimal nya. Keren teteh uuy #tepuktangan
bundasugi said…
bagus mbak tulisannya, inspiratif. Semoga menang ya...
Desi said…
Wow hebat bgt bunda..bisa selesein postingan berawal dr note hape.selalu ada ide kreatif saat suasana tak mendukung ya bun :).sukses buat lombanya :)
Triana Dewi said…
Lhaa saya Malah gak bisa nulis di hp huhuhu hebaat mbak Rena, semangat tinggi bisa mengalahkan hambatan apapun yaa..
Shulhan Rumaru said…
Ini mah keranjingan menulis, super produktif mbak... klo saya, jangankan 20 artikel, nyari judul aja setengah mati.

Popular posts from this blog

Review Milad Pernikahan ke-2 (Part 1)

Adlerian Therapy (Alfred Adler 1870 - 1937)

Review "Out of The Truck Box"