Posts

Showing posts from September, 2013

Joki Hajar Aswad

Menulis tentang tema haji, karena saya melihat mulai banyak orang-orang yang mempersiapkan diri untuk berangkat ke sana, sehingga membuat saya tergoda untuk mengenang kembali masa-masa saat dulu berangkat haji 3 tahun yang lalu. Nah....di note yang sekarang, asa pingiiiiiin banget menyampaikan uneg2 tentang image-image seputar haji. Terutama karena t e r n y a t a masih banyak buuuangeeet orang yang menilai kemambruran haji tuh dari segi mistik belaka. Seolah orang-orang sholeh dan sholehah yang haji nya mabrur tuh, yaaaa...seperti cerita-cerita di film-film wali songo gitu deh, misal : ketika kita jalan tiba2 awan menutupi padahal sebelumnya panasnya ngga kira2, atau misal pas kita lagi jalan dan sedang hujan deras, lalu karena kita (anggap) haji kita mabrur terus ujug2 hujan nya mendadak berhenti, atau karena kita (anggap) haji kita mabrur mendadak kita nemu uang real 1 karung :-D, dan masih banyak lagi deh, dimana setiap kisah-kisah keberuntungan yang didapat saat b

Present Moment

Dalam kehidupan orang dewasa, hidup yang dijalani saat ini tidak terlepas dari bayang-bayang masa lalu dan kekuatiran tentang masa depan. Malah pada sebagian orang saking kelam masa lalu nya, rencana hidup akan masa depannya pun begitu didominasi oleh masa lalu nya, sampai dia kehilangan konsentrasi menikmati hidupnya di masa kini. Dan hidupnya penuh dengan kekuatiran bahwa masa lalu nya akan berulang di masa depan, sehingga di masa kini dia sibuk melakukan kegiatan untuk merencanakan masa depannya, dan dia lupa menikmati keindahan-keindahan yang terjadi pada dirinya di masa kini.  Mari kita bandingkan dengan kehidupan bayi dan anak balita, betapa mereka hidup all out sepenuh hati di masa kini, tanpa pernah risau dengan masa depan, atau takut dengan masa lalu. Oleh sebab itu mereka selalu riang dan tidak pernah cemas, pun mereka selalu all ou t melakukan apapun yang ada di hadapan mereka. Main mobil-mobilan konsentrasi full ga mikir apa-apa, ngobrol sama boneka juga

Tidak Ada Istilah Pahlawan Rumah Tangga

Image
Judul: Rainbow Penulis: Eni Martini Penerbit: PT Elex Media Komputindo Terbit: Juli, 2013 Halaman: 201 halaman Harga: 37.800 ISBN: 978-602-02-1609-6 Akan selalu ada kesempatan kedua , begitulah petikan kalimat yang saya ambil dari cover novel "Rainbow", dan kalimat itu tepat diletakkan persis dibawah tulisan judulnya. Membaca sinopsis singkat ditambah dengan membaca kutipan kalimat di atas, saya sebagai pembaca seolah tidak bisa menahan diri untuk langsung "sok tahu" menebak ending cerita yang akan dibawa penulisnya seperti apa. Namun pada akhirnya saya lebih membiarkan rasa penasaran saya tetap ada, sehingga mampu membuat saya begitu menikmati membaca semua detil novelnya dari awal sampai akhir. Karena yang menarik dari novel ini memang detilnya. Dari mulai penggambaran setting sampai penokohan masing-masing karakter nya benar-benar hidup. Ditambah pemilihan diksi yang cerdas, membuat tanpa sadar, saya hanya membutuhkan waktu s

Renungan Pagi

Saat-saat menyusui Yasmin sebelum dia tidur, sering jadi momen yang paling membahagiakan buat saya. Kenapa ?? karena saya mau ga mau jadi terus2an menatap wajahnya. Dan memandang wajah dia kadang sering bikin saya iri, duuh...kamu ini deek, kok kayaknya gampang banget buat bahagia yaa....walaupun kamu gampang nangis, tapi disaat bersamaan dengan hal sederhana aja, kamu bisa mendadak tersenyum lebar bahkan tertawa lepas. Enak banget ya dek....jadi kamu, buat dapet rasa bahagia ngga usah pake definisi yang rumit2 kayak mamamu ini.... kekeke :-P. Gara-gara mikir ini, saya jadi inget masa kecil saya. Iya...ya...waktu saya kecil, definisi bahagia saya juga sederhana....dan hal-hal yang saya inginkan demi mengejar rasa bahagia yang saya pikir saat itu juga masih hal-hal simpel dan sedikit. Namun....seiring dengan bertambahnya waktu, umur, dan pemahaman, saya jadi bingung sendiri, kenapa definisi bahagia nya kok jadi semakin rumit yah. Kalau jaman SD, bisa beli buku komik dengan hasil tabu

Dear Son

Image
Seorang teman saya pernah berkomentar begini, "Ih...kamu beruntung yaa punya hobi nulis, jadi bisa menulis sesuatu yang terjadi selama kamu hidup, apalagi kalau bisa nulis tentang anak-anakmu, nanti kalau anak-anak kamu sudah besar, pasti mereka seneng banget deh pas baca ulang tulisan mamanya yang ceritain tentang mereka." Dia berkomentar begitu setelah baca 2 buku antologi saya, dimana kedua buku itu memang nyeritain tentang dua anak laki-laki saya. Buku yang hijau (Berjuanglah Bunda) menceritakan tentang proses kelahiran anak laki-laki saya yang pertama, sedang buku yang putih (Happy Mom) menceritakan tentang trik belajar berhitung saya untuk anak laki-laki saya yang kedua (maafkan kalau ini terlihat seperti iklan terselubung ahahah, swearrr ga maksud, walaupun ga nolak kok kalau ada yang berminat mau beli, masih ada banyak nih stoknya di rumah...kekekek :-P :-P).  dokumen pribadi Jujur saja mendengar temen saya berkomentar begitu, saya juga baru sadar, iya...y

Sepenggal Kisah Yang Tersisa dari Event 10daysforASEAN

Image
Kemarin pagi sembari menikmati sarapan pagi nya suamiku tiba-tiba bertanya "Yang....lomba ASEAN nya udah beres belom?" Saya yang masih terlihat "sok sibuk" dengan persiapan nganter anak-anak sekolah terus menjawab "Hah...udah dong...emang kenapa?" "Ga...pa pa....bersyukur aja kalau lomba nya udah beres, soalnya semalem kamu ngigau nya parah amat, cerita tentang ASEAN dari nyebutin negara-negaranya sampe cerita masalah-masalahnya apa aja, dan konyolnya, malah aku tanggepin pulak omongan orang ngelindur, sampe aku ngga bisa tidur antara puyeng dengerin ocehan orang ngelindur plus ngeri takut istri ku kesambet, untung cuma 10 hari aja lomba nya...fyuuh." Whatttss....huahahaha, denger cerita suamiku kontan saya ketawa ngakak sampe sakit perut. Ngga nyangka segitu berkesannya lomba 10 days for ASEAN buat saya sampe kebawa mimpi begitu yak...wkwk. Sebenernya ini ngga ada hubungannya dengan kesan, tapi lebih karena selama 10 hari sa

Ke Jakarta Aku Kan Kembali (bukan judul lagu)

Image
Finally.....sampe finish juga. Yup....hari ini jadi hari ke 10 dalam event 10 hari ngeblog tentang ASEAN. Pelajaran penting berikutnya yang berhasil saya petik dari event ini adalah, selain sebagai moment pendobrak rasa takut saya untuk mulai menulis lagi, juga gara-gara event ini saya jadi sadar, fyuuuh....ternyata tugas-tugas pemimpin negara itu berat yaa, saya yang cuma 10 hari numpang mikirin aja udah mumet, padahal itu juga cuma bantuin mikirin yang belum tentu bener, dan saya ngga bertindak secuilpun, kalau kata istilah orang jaman sekarang, saya ini cuma "OMDO" alias ngomong doang, mendadak ngebayangin para pemimpin yang harus mikir, harus bertindak, terus kalau salah dimarahin rame-rame deh sama rakyat...heu..heu. Ayo para pemimpin negri, mari luruskan niat lagi, biar semua beban terselesaikan, kerja lebih semangat, hati lebih ikhlas, dan Indonesia makin jaya, ASEAN makin berkibar. Ehem....batuk-batuk...hei...hei...Ren....banguuun, emang kamu siapa?? ahahaha, caleg w

Bersama Kita Bisa

Image
Tidak terasa event tantangan 10 hari ngeblog tentang ASEAN hampir menuju titik finish, fyuuh....hari ini masuk hari ke 9 deh. Dan tema yang diberikan admin untuk tema hari ini adalah : Sudah bisa menduga kan kalau negara yang akan dibahas kali ini adalah negara yang beribukota Bandar Seri Begawan, yang juga juga menjadi negara penyelenggara KTT ASEAN ke-22 pada bulan April 2013 lalu ? Dalam KTT ke-22 di Brunei Darussalam itu, tema yang diangkat adalah “Menyatukan Rakyat, Menciptakan Masa Depan”, dengan pokok perundingan pembangunan badan persatuan ASEAN, deng an tiga pilar yaitu Persatuan Keamanan, Persatuan Ekonomi dan Persatuan Sosial dan Kebudayaan. Pembangunan Badan Persatuan ASEAN itu harus dirampungkan sebelum 31 Desember 2015. Tema: Dengan keti ga pilar tersebut, bagaimana mencapai tujuan pembangunan badan persatuan ASEAN? Mampukah negara-negara ASEAN mewujudkan Menyatukan Rakyat, Menciptakan Masa Depan?  Sebelum membahas perihal mampu atau tidaknya ki

Bebas Bertanggung jawab, Tetap Jadi Pilihan Yang Terbaik

Image
Pagi ini seneng banget rasanya, karena tanpa terasa sudah masuk hari ke 8 dalam tantangan 10 hari nge blog tentang ASEAN. Pelajaran penting dari kompetisi ini buat saya adalah, betapa dahsyatnya efek mendobrak sebuah rasa takut. Ya...jujur aja, setelah sekian lama sempet vakum ga nulis lagi dengan alasan repot pindahan ditambah proses melahirkan lalu kesibukan mengurus si bungsu yang masih bayi, membuat saya ingin sekali menulis, tapi takut sekali memulai, takut gagal lah, takut tulisannya diketawain orang karena saking saya begitu lama tidak menulis lagi. Dan begitu saya mulai menggeliat lagi, lalu tanpa sengaja ketemu deh info ini dari mba Jihan Davincka, terus nekad ikut, udahnya makin keringetan, karena ternyata lomba yang saya ikuti, saya nilai terlalu berat buat kapasitas saya. Huff...tapi saya akhirnya mencoba mendobrak semua rasa takut itu, dan hasilnya luar biasa, saya sendiri mendadak kaget, tanpa sadar kemampuan menulis saya meningkat. Ah...senangnya luar bias

Singapura - Malaysia, Hello...Be Wise Please !

Image
Baca tema tantangan nge blog hari ke 7 ini huff.....makin luar biasa....ahaha, tapi....masih semangat untuk terus mencoba. Oke...temanya untuk hari ini adalah :  Mari kita berjalan-jalan ke : Singapura dan Problematikanya. Tahun 2015 diharapkan ASEAN menjadi satu komunitas tunggal, yang merangkul seluruh negara di ASEAN. Namun di antara anggota ASEAN, ada juga yang memiliki sengketa antar negara, terutama terkait dengan perbatasan antar negara. Seperti yang terjadi dengan Singapura dan Malaysia. Singapura mempunyai sengketa perbatasan dengan Malaysia pada pulau di pintu masuk Selat Singapura sebelah timur. Ada tiga pulau yang dipersengketakan, yaitu Pedra Branca atau oleh masyarakat Malaysia dikenal sebagai Pulau Batu Puteh, Batuan Tengah dan Karang Selatan. Persengketaan yang dimulai tahun 1979, sebenarnya sudah diselesaikan oleh Mahkamah Internasional tahun 2008, dengan menyerahkan Pulau Pedra Branca kepada pemerintahan Singapura. Namun dua pulau lagi masih terka

Politik dan Ekonomi, Prioritas Utama Investasi Diplomatik Negara Laos

Image
Ngomongin Laos, mendadak yang terbayang di kepala, jahe, kunyit, sereh dan bumbu masakan lainnya ahaha. Maklum ibu rumah tangga macam saya memang tidak terlalu mengikuti perkembangan politik, walaupun saya tahu negara Laos, namun tidak tahu secara mendetail. Tapi tantangan menulis tentang ini sebetulnya juga menjadi kesempatan bagi saya untuk belajar lebih banyak lagi tentang salah negara yang tergabung dalam ASEAN ini. Oke...mari kita simak dulu tema yang diminta : Visi ASEAN 2015 adalah menjadi ASEAN komunitas tunggal, baik di bidang ekonomi mau pun politik. Laos, atau Republik Demokratik Laos, meski sudah bergabung dengan ASEAN sejak tahun 1997, namun baru membuka diri seluas-luasnya dengan negara lain pada tahun 2004, dan melakukan kerjasama di berbagai bidang. Peran Republik Demokratik Laos di ASEAN, bisa dikatakan belum banyak berkontribusi, tenggelam di bawah bayang-bayang negara ASEAN lainnya yang semakin maju. Dengan adanya Komunitas ASEAN, diharapkan Laos menjalin