Posts

Showing posts from January, 2022

My Inner Journey (Part 2)

Image
Setelah sekian lama menjalani hidup dengan berbagai roller coasternya, plus limpahan karunianya, sampailah di titik penemuan, bahwa yang benar-benar saya inginkan dalam hidup saat ini ternyata hanya ingin dimampukan menjadi sosok yang tidak pernah lelah memperbaiki diri. Rasanya sudah capek juga mengejar target-target di luar kebutuhan yang ini. Saya sudah dibanjiri berbagai hadiah dari Allah, yang saya inginkan sekarang hanyalah memiliki hati yang semakin bersih, jiwa yang semakin tenang, dan hidup semakin bahagia. Faktanya, proses perbaikan diri ternyata ibarat sajadah panjang sampai akhir hayat. Ketika sudah berhasil masuk ke pintu awal perbaikan diri dengan cara mengakui diri kita tidak baik-baik saja, ternyata tidak cukup berhenti sampai disitu, karena setelahnya kita pun harus rela diperbaiki. Dan.... proses utama perbaikan diri adalah evaluasi diri, terutama di area poin-poin kesalahan tanpa harus tergoda menyalahkan diri sendiri. Qodarullah.... Allah selalu memperjalankan saya

Membentuk Mental Antikorupsi dari Rumah

Image
                                                                            (sumber : COMOSA connect) Iseng share ulang naskah lama aah, dulu sempet diikutkan lomba Madrasah Antikorupsi tahun 2016, alhamdulillah dulu berhasil masuk di urutan ke 57 dari 341 naskah yang masuk. Meski ga jadi pemenang, tapi rasanya masih ok buat diposting yaa. =========================================================== Tindakan korupsi yang terjadi di negri ini seolah sudah terstruktur dan masif, membentuk sebuah perilaku yang membudaya, sehingga memberantasnya pun tidak mudah. Ibarat kita ingin menyingkirkan sebuah pohon, namun kita hanya memangkas daun-daunnya saja, sedangkan akarnya tetap kita biarkan. Maka yang terjadi pohon itu bukannya musnah bahkan semakin subur saja tumbuhnya. Maka mari kita mencari tahu sebabnya, jangan-jangan penyebab munculnya perilaku korupsi ada dalam rumah kita. Karena sebesar apapun semangat kita mengubah dunia, semua akan sia-sia saja jika tidak dimulai dari diri sendiri

My Inner Journey

Image
  Salah satu setoran tulisan dari peserta kelas Nubar yaitu bercerita tentang perjuangannya sebagai student PhD, yang lokasinya tidak di Indonesia, selain itu dia juga bercerita tentang seseorang yang dia temui yang kebetulan sesama student Phd juga, dengan pekerjaan utamanya sebagai lecturer dan therapist. Ada satu bagian yang membuat saya terperangah yaitu, si therapist saat ingin bercerita tentang dirinya tanpa harus merasa bersalah, harus menenggak minuman alkohol dulu, so..dia bisa ringan bercerita sangat apa adanya karena kondisinya sedang mabuk. Cerita-cerita si therapist tersebut ternyata begitu mengenaskan, masa kecil yang gelap, pasangan hidup yang mengecewakan, tuntutan keluarga besar yang tidak ada habis-habisnya. Cerita tersebut membuat hati saya tergelitik, "Hua... bisa jadi untuk seseorang yang mengalami trouma berat sampai harus segitunya yaa untuk sekadar bebas bercerita tanpa rasa bersalah, karena dalam kondisi normal dengan tuntutan hidup yang dahsyat dia seolah

Menghidupkan Kehidupan dengan Mengingat Mati

Image
Saat kita sudah merumuskan dengan sedemikian detilnya masa depan kita harus seperti apa, terkadang kita lupa bahwa masa depan yang pasti bagi kita yaitu kematian.  Disaat kita mati-matian berpikir bagaimana hidup kita nanti di masa depan, kita bahkan sering lupa tidak memasukkan pikiran bagaimana nanti hidup kita sesudah mati, padahal itulah masa depan abadi kita, yang pasti terjadi yaitu hidup sesudah mati. Ada sebagian orang yang pola pikirnya begitu materialistis justru memandang rendah orang-orang yang berpikir tentang kematian, dalam benak orang-orang materialistis, orang-orang yang berpikir tentang kematian dalah orang-orang yang putus asa dengan kehidupan masa kininya, sehingga pikirannya hanya soal mati melulu. Padahal dalam pemikiran seorang muslim yang sudah kokoh imannya, justru dengan memikirkan kematian akan membuat hidup masa kini dia makin bergairah, makin sempurna merencanakan hidup, namun makin ringan beban pikiran terhadap hasilnya. Karena bagi dia ujung ikhtiarnya ad