Posts

Showing posts from 2013

Saat Habbats dan Madu jadi Bumbu Masakan

Image
Hampir 2 tahun saya tinggal di Kuala Lumpur, namun jujur saja lidah saya ternyata masih belum  terlalu bersahabat dengan masakan-masakan disini. Jadi inget pas masa awal-awal pindah sini, betapa girangnya saya begitu bisa "nemu" masakan padang (yang jumlahnya lumayan banyak), namun harus berakhir dengan muntah-muntah di WC karena ternyata "rasa" masakan padang nya rada-rada KW 1 dan KW 2 an gitu deeh, ga original maksudnya....qiqiqi :-P . Yah....rasanya lumayan jauh dari Padang uy, tapi lebih mirip masakan India yang memiliki khas bumbu-bumbu dengan bau super menyengat....heu..heu. Ga tau juga dulu kok bisa sampe muntah-muntah yak...mungkin karena bawaan orok juga kali yee, karena dulu saya masih hamil 8 bulan. Nah...gara-gara itu sampai sekarang lumayan trouma nih makan di tempat yang tidak direkomendasikan oleh teman, bahwa rasa masakan di tempat A atau B memang enak, karena walau "judul" rumah makannya ada tulisan masakan Indonesia nya, kadang ra

Ngoceh Dini Hari

Pas ikut kajian tafsir kamis kemarin, pa ustadz Muntaha cerita bahwa pada jaman dahulu, para penulis (yaitu murid-muridnya Ibnu Taimiyah) demi menjaga kebenaran atas apa-apa yang ditulisnya sampai harus shalat istikharah 300 kali. Malah ada seorang penulis yang mendapati bukunya best seller namun justru menarik ulang semua bukunya saat mendapati hatinya ternyata terkotori oleh niat ingin menyaingi sahabat penulis lainnya melalui buku yang best seller itu. Heu...kalau untuk ukuran saya yang masih penulis pemula, tentu saja ngga harus sampe segitunya yak hanya untuk sekedar ingin menulis, kalau kudu begitu, kapan mau nulisnya dong....xixixi, namun cerita di atas mungkin bisa menjadi "penyeimbang" disaat berbagai tujuan lain mulai campur baur masuk menyelinap tanpa terasa dalam setiap aktivitas menulis saya. Pengen buku best seller lah, pengen dianggap kisah inspiratif lah, pengen diakui sebagai penulis keren lah, pengen punya duit banyak lah dari menulis. Walau ten

Menemukan Sekaligus Kehilangan

*Menemukan sekaligus kehilangan Sekali kita merasa paling tampan/cantik, Maka sejatinya, hilang sudah seluruh ketampanan/kecantikan yang kita miliki Sekali kita merasa paling pintar, Maka sejatinya, gugur sudah seluruh kepintaran yang kita punyai Sekali kita merasa paling kaya Maka sejatinya, jatuh miskinlah kita, fakir dalam kekayaan Sekali kita merasa paling berkuasa, Maka sejatinya, sudah hamba, rendah pula posisi kita Aduhai, banyak sekali di dunia ini Hal-hal yang ketika kita pikir telah menemukannya, Kita justeru sekaligus kehilangan semuanya Termasuk dalam urusan kebenaran Sekali kita merasa paling benar, orang lain salah Pendapat kita paling benar, orang lain keliru Maka sejatinya, hilang sudah semua kebenaran yang kita miliki Demikianlah ditulis sajak ini Sajak menemukan sekaligus kehilangan *Tere Lije *ga tau kenapa mendadak nyess baca tulisan ini*

Ketika Kelemahan Justru Menjadi Kekuatan

Image
Judul                            : Yang Tersimpan di Sudut Hati Penulis                         : Ade Anita Penerbit                       : Quanta, imprint dari PT Elex Media Komputindo Terbit                           : Cetakan I, Oktober, 2013 Jumlah Halaman         : xiv + 440 hlm ISBN                           : 978-602-02-2112-0 Surprised !! Begitu deh...yang saya rasakan saat mulai membaca beberapa halaman awal novel ini. Karena dalam kehidupan sehari-hari, saya mengenal mba Ade Anita adalah seseorang yang memiliki pembawaan bicara yang lugas, apa adanya dan to the point, dan dengan membaca sekilas sinopsis pada cover novelnya, bahwa novel ini berkisah tentang perjuangan seorang anak Palembang, saya sudah langsung "memvonis" kayaknya gaya bahasa novelnya bakal mirip-mirip Andrea Hirata gitu deh....yang lugas n to the point, lengkap dengan taburan bahasa daerahnya. Ohh...ternyata bedaaa.....gaya bahasa novel ini begitu mengalir lembut,

Resensi "Surga Terlarang"

Image
Judul Buku          : Surga yang Terlarang Penulis               : Leyla Hana Penerbit             : PT Penerbitan Pelangi Indonesia Terbit                 : Cetakan I, September 2013 Tebal Buku         : viii + 376 halaman ISBN                  : 9786027800854 Membaca novel ini, membuat ingatan saya melayang pada novel karya mba Leyla yang lain, yaitu berjudul "Pilihlah Aku Jadi Istrimu", karena kedua novel tersebut mengambil tema seputar dunia para aktivis dakwah di kalangan mahasiswa. Menjadi menarik, karena pada kedua novel tersebut mba Leyla sangat lihai membuat alur cerita menjadi terasa apa adanya, sehingga tidak terjebak pada sebuah klise. Karena seingat saya dunia aktivis dakwah itu seolah dunianya para malaikat yang dituntut untuk menjadi seorang yang super baik tanpa cacat. Nah..hebatnya mba Leyla, dia tidak terjebak dalam situasi seperti itu, sehingga dalam kedua novel tersebut para tokoh ceritanya pun tidak dibuat hitam dan pu

Pulang ke Hatimu

Image
Ini bukan resensi  Seperti sedang berada dibawah air terjun dimana saya "mendadak" terkena efek sejuknya, begitu lah yang saya rasakan saat membaca novel ini. Sebuah novel yang sarat akan pesan moral, dengan hiasan pilihan kalimat sastra yang luar biasa, namun anehnya saya hanya menghabiskan waktu 3 jam saja untuk menamatkan buku ini. Karena jujur saja, saya ini paling puyeng baca novel-novel yang terlalu "nyastra", terakhir baca novel yang kental banget bahasa "sastra"nya yaitu  novel "Tanah Tabu" yang katanya juara lomba novel DKJ (tahunnya lupa), dan swear....saya ngga ngerti sama sekali itu novel lagi ngomongin apa...haduh :-P :-)). Tentu saja bukan karena novel "Tanah Tabu" itu jelek, kalau jelek ga mungkin jadi juara dong :-), yaa...hanya masalah selera laah, saya yang masih awam begini, terkadang merasa terlalu berat untuk "mengunyah" bahasa-bahasa sastra. Namun anehnya, ini tidak saya rasakan saat me

Dukung Program PLN Bersih Demi Menghilangkan Krisis Listrik Berkepanjangan

Image
Membaca info lomba blog ini, membuat ingatan saya melayang sesaat ke kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Kebetulan, sebelum saya tinggal di tempat saya sekarang, Kuala Lumpur, sebelumnya saya pernah tinggal di Balikpapan selama 5 tahun. Dan selama saya tinggal disana, nama PLN begitu akrab terdengar di telinga saya, mengapa?? karena bahasan tentang PLN seolah selalu menjadi trending topic yang seru dibahas oleh seluruh warga Balikpapan, akibat saking seringnya PLN mematikan aliran listrik secara sepihak. Hingga dikenal sebuah anekdot yang membahas seputar ini, begini bunyi nya "Bukan kota Balikpapan namanya kalau tidak pernah mati listrik".  Anekdot itu muncul, tentu bukan tanpa alasan, karena mati listrik yang kami alami hampir setiap hari, dengan durasi yang cukup lama, mulai dari hanya beberapa jam, belasan jam, hingga pernah juga puluhan jam. Malah saat saya baru saja pindah ke Balikpapan tahun 2007, saya sempat juga mengalami mati listrik sampai 1 minggu laman

Saat Kekuatan Cinta Mengalahkan Segalanya

Image
Judul  : Bersandarlah di Bahuku Penulis    : Eni Martini Penerbit  : Diva Press Halaman : 370 halaman ISBN      : 978 - 602 - 7641 - 65 - 5 Don't judge the book by it's cover . Yup....kalimat itu yang pertama terlintas di otak saya, saat saya mengakhiri membaca halaman terakhir dari novel ini. Mengapa?? karena saya benar-benar tidak mengira kalau isi novel ini jauh banget dari tebakan saya, sebab di awal saya terlalu cepat mengambil kesimpulan tentang isi novel ini hanya berdasarkan tampilan cover dan tulisan judulnya. Jujur saja, menurut saya desain covernya kurang "gimanaaaa" gitu, termasuk judulnya, kurang mewakili pesan utama yang ada di dalam isinya, jadi saat awal saya membacanya sudah langsung memvonis duluan isinya kira-kira kayaknya "begitu deh". Namun....olala....saya ternyata salah total, karena tanpa harus menunggu lebih dari 30 halaman selesai, saya sudah dibuat larut oleh konflik seru yang dibawa penulisn

Resensi "Haji Koboi"

Image
  Judul Buku               : Haji Koboi Penulis                        : Rita Audriyanti Penerbit                      : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia Tahun Terbit              : 2013 Tebal Halaman          : 160 halaman ISBN                           : 978 – 602 – 251 – 114 – 4 Biasanya para calon jamaah haji yang akan berangkat ke sana selalu diberi kelengkapan dari departemen agama RI yaitu berupa buku saku tentang panduan beribadah haji, dimana didalamnya tertulis jelas apa saja rukun haji,   runutan jadwal kegiatan saat berada di sana, termasuk daftar barang-barang wajib yang harus dibawa. Namun saya sarankan, jangan hanya terpaku pada buku panduan haji dari DEPAG RI saja atau buku yang semisal dengan itu, usahakan banyak juga membaca buku-buku haji yang dikemas dalam bentuk buku travelling semacam buku haji backpacker ini, karena dalam buku haji backpacker betul-betul bercerita tentang pengalaman pribadi sang penulis, dimana pengalaman setiap ora

Menghidupkan Present Moment

Di postingan yang terdahulu saya pernah menuliskan tentang present moment yang terjadi pada kehidupan bayi dan anak balita, dimana dengan kemampuan mereka menghadirkan kondisi present moment secara sempurna membuat mereka betul-betul menikmati masa kini nya dengan sepenuh hati tanpa pernah risau dengan masa lalu atau takut dengan masa depan, dan ini berbeda jauh dengan kehidupan orang dewasa, dimana kondisi present moment seringnya sulit didapat karena dalam kehidupan orang dewasa kejadian masa lalu dan pikiran masa depan sering mendominasi, membuat jarang sekali orang-orang dewasa dapat sukses menikmati masa kini nya dengan sepenuh hati. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, wajar sih kita-kita orang dewasa kehidupannya sangat dipengaruhi oleh masa lalu dan ketakutan akan masa depan, karena dengan durasi umur yang lebih banyak, otomatis informasi yang masuk ke dalam otak pun lebih banyak, dan sebagian besar akan menerjemahkan banyak hal, maka inilah yang membuat pengal

Joki Hajar Aswad

Menulis tentang tema haji, karena saya melihat mulai banyak orang-orang yang mempersiapkan diri untuk berangkat ke sana, sehingga membuat saya tergoda untuk mengenang kembali masa-masa saat dulu berangkat haji 3 tahun yang lalu. Nah....di note yang sekarang, asa pingiiiiiin banget menyampaikan uneg2 tentang image-image seputar haji. Terutama karena t e r n y a t a masih banyak buuuangeeet orang yang menilai kemambruran haji tuh dari segi mistik belaka. Seolah orang-orang sholeh dan sholehah yang haji nya mabrur tuh, yaaaa...seperti cerita-cerita di film-film wali songo gitu deh, misal : ketika kita jalan tiba2 awan menutupi padahal sebelumnya panasnya ngga kira2, atau misal pas kita lagi jalan dan sedang hujan deras, lalu karena kita (anggap) haji kita mabrur terus ujug2 hujan nya mendadak berhenti, atau karena kita (anggap) haji kita mabrur mendadak kita nemu uang real 1 karung :-D, dan masih banyak lagi deh, dimana setiap kisah-kisah keberuntungan yang didapat saat b

Present Moment

Dalam kehidupan orang dewasa, hidup yang dijalani saat ini tidak terlepas dari bayang-bayang masa lalu dan kekuatiran tentang masa depan. Malah pada sebagian orang saking kelam masa lalu nya, rencana hidup akan masa depannya pun begitu didominasi oleh masa lalu nya, sampai dia kehilangan konsentrasi menikmati hidupnya di masa kini. Dan hidupnya penuh dengan kekuatiran bahwa masa lalu nya akan berulang di masa depan, sehingga di masa kini dia sibuk melakukan kegiatan untuk merencanakan masa depannya, dan dia lupa menikmati keindahan-keindahan yang terjadi pada dirinya di masa kini.  Mari kita bandingkan dengan kehidupan bayi dan anak balita, betapa mereka hidup all out sepenuh hati di masa kini, tanpa pernah risau dengan masa depan, atau takut dengan masa lalu. Oleh sebab itu mereka selalu riang dan tidak pernah cemas, pun mereka selalu all ou t melakukan apapun yang ada di hadapan mereka. Main mobil-mobilan konsentrasi full ga mikir apa-apa, ngobrol sama boneka juga

Tidak Ada Istilah Pahlawan Rumah Tangga

Image
Judul: Rainbow Penulis: Eni Martini Penerbit: PT Elex Media Komputindo Terbit: Juli, 2013 Halaman: 201 halaman Harga: 37.800 ISBN: 978-602-02-1609-6 Akan selalu ada kesempatan kedua , begitulah petikan kalimat yang saya ambil dari cover novel "Rainbow", dan kalimat itu tepat diletakkan persis dibawah tulisan judulnya. Membaca sinopsis singkat ditambah dengan membaca kutipan kalimat di atas, saya sebagai pembaca seolah tidak bisa menahan diri untuk langsung "sok tahu" menebak ending cerita yang akan dibawa penulisnya seperti apa. Namun pada akhirnya saya lebih membiarkan rasa penasaran saya tetap ada, sehingga mampu membuat saya begitu menikmati membaca semua detil novelnya dari awal sampai akhir. Karena yang menarik dari novel ini memang detilnya. Dari mulai penggambaran setting sampai penokohan masing-masing karakter nya benar-benar hidup. Ditambah pemilihan diksi yang cerdas, membuat tanpa sadar, saya hanya membutuhkan waktu s