Ekstrovert Vs Introvert
Baru saja saya pengen cerita soal Ekstrovert dan Introvert, eh..ndilalah mba Mugniar share link bagus banget seputar orang-orang introvert. Baca isinya jadi pengen ngoceh banyak deh soal ini...hehe.
Selama ini kita seolah menilai sikap introvert itu sebuah kekurangan, bahkan saat kita atau anak kita memiliki sifat ini, mati-matian kita berusaha "menyembuhkannya", seolah dunia introvert adalah dunia "kegelapan", sedangkan hidup bahagia dan hidup sukses hanya milik kaum ekstrovert.
Mendadak jadi inget masa kecil saya deh. Terus terang aja waktu kecil, saya ini dikenal sebagai anak yang pendiam dan pemalu. Dulu saya selalu memandang iri teman-teman saya yang punya pembawaan ekstrovert, di mata saya mudah berteman itu kebahagiaan terbesar. Rasanya pencapaian kebahagiaan dan kesuksesan itu hanya milik kaum ekstrovert, sedang orang-orang introvert seperti saya pasti susah untuk sukses dan bahagia.
Akhirnya karena dulu terjebak dengan pola pikir seperti itu, saya pun mati-matian merubah diri ingin menjadi seorang yang ekstrovert. Dan menjelang dewasa, jadilah saya sekarang yang cablak luar biasa. Orang-orang yang kenal saya sekarang pasti sulit sekali percaya kalau saya punya pembawaan introvert di masa kecil. Dan teman-teman masa kecil saya justru sekarang terkaget-kaget, si Rena yang pendiem itu sekarang jadi cablak luar biasa...hihihi.
Dan setelah jadi seperti sekarang, eh...terkadang saya merindukan lagi keadaan saya yang dulu, karena saat saya pendiam, dulu saya jadi rajin sekali menulis. Ternyata setelah saya sekarang menekuni dunia menulis, saya butuh untuk menjadi "introvert" hanya agar bisa memancing ide dari kebeningan hati. Ya...saat diri sudah kelewat cablak, kok hati malah jadi hiruk pikuk ga jelas yah.. Eugh...gara-gara inilah akhirnya saya paham...owh...dunia introvert bukanlah dunia kegelapan, dan tidak usah repot-repot menjadi orang ekstrovert hanya sekedar ingin bahagia dan sukses. Ekstrovert dan Introvert sama-sama bisa menjanjikan sukses dan bahagia, asal kita paham memaksimalkannya dengan benar.
Alhamdulillah,..setelah dapat pemahaman itu, eh dapet ilmu dari link nya mba Mugniar yang bisa menguatkan. Bisa dilihat tulisan lengkapnya disini. Untuk resumenya, saya uraikan dibawah yaa...simak deh.
***
Buku “The Introvert Advantage (How To Thrive in an Extrovert World)”, yang ditulis oleh Marti Laney, Psy.D, menjelaskan perbedaan ini dari sisi anatomi tubuh manusia. Di buku ini, seperti ditulis oleh seorang blogger (rizasaputra), dijelaskan bagaimana neuro-transmitter mengikuti jalan dominan yang berbeda dalam sistem saraf orang introvert dan ekstrovert.
“…Jika ilmu di balik buku ini benar, ternyata introvert adalah orang yang terlalu sensitif terhadap dopamine, sehingga terlalu banyak rangsangan eksternal melelahkan mereka. Sebaliknya, ekstrovert seolah selalu kekurangan dopamine, dan mereka membutuhkan adrenalin agar otak mereka menciptakan dopamine. Ekstrovert juga memiliki jalur yang lebih pendek dan aliran darah yang lebih sedikit ke otak. Pesan-pesan dari sistem saraf seorang ekstrovert sebagian besar memotong area broca pada lobus frontal, tempat dimana sebagian besar kontemplasi terjadi…”
Berikut 10 mitos salah tentang orang introvert :
- Orang Introvert selalu pemalu, padahal orang introvert tidak selalu pemalu, dan orang pemalu tidak selalu introvert. Faktanya, “pemalu” adalah salah satu “atribut psikologis” sedangkan introvert adalah “bawaan psikologis”.
- Orang Introvert tidak bisa sukses. Ada banyak orang-orang introvert yang sukses dan memiliki nama besar. Mereka contohnya adalah JK Rowling, Mahatma Gandhi, Bill Gates, dan Warren Buffet.
- Orang Introvert tidak mampu bersosialisasi. Orang introvert bukan tidak bisa bersosialisasi, tapi mereka membutuhkan alasan yang kuat untuk melakukannya. Ketika mereka sudah menemukan alasan itu, tak ada alasan lagi bagi orang introvert untuk selalu menyendiri.
- Orang Introvert tidak bisa berteman. Memang benar orang introvert itu susah berteman, tapi ini terjadi karena orang introvert memang pemilih. Orang introvert lebih cenderung memilih teman untuk hubungan jangka panjang, jika itu membuat mereka nyaman. Karena orang-orang introvert pada umumnya adalah pendengar yang baik, itu juga tidak membuat mereka menjadi antisosial.
- Orang Introvert tidak bisa menjadi pemimpin. Ini adalah anggapan yang sangat salah, karena menurut USA Today, 4 dari 10 eksekutif top adalah introvert. Tidak ada kaitannya antara sifat introvert dengan kemampuan menjadi pemimpin, bahkan mantan Presiden AS, Abraham Lincoln juga dipercaya sebagai orang introvert. Juga Barrack Obama dan Mahatma Gandhi.
- Orang Introvert berkepribadian negatif. Ini anggapan yang berasal dari kaum extrovert.
Walau bagaimanapun, lebih banyak orang extrovert di dunia ini, dan merekalah yang ‘menciptakan’ stereotype ini. Orang extrovert yang memasuki area introvert misalnya kesendirian, akan merasa tidak nyaman, sedih, dan sebagainya. Lalu mereka membayangkan bagaimana dengan orang introvert yang sudah berada di area tersebut sepanjang hidup mereka? Bagi orang introvert, kesendirian tidak selalu berarti kesepian. - Orang Introvert tidak bisa bicara di depan umum. Seperti sudah disebutkan sebelumnya, orang introvert memang cenderung tidak akan menampakkan diri di area publik sampai mereka menemukan alasan kuatnya. Hal ini juga termasuk berbicara di depan umum. Jangan tanya orang introvert untuk berbicara tanpa tujuan, tapi ketika mereka diminta membicarakan topik yang mereka senangi, mereka akan melakukannya dengan penuh semangat!
- Orang Introvert tidak suka bersenang-senang. Hal ini juga berasal dari mindset orang extrovert. Apa arti bersenang-senang bagi semua orang bisa berbeda-beda! Mungkin orang extrovert senang datang ke klub dan berada bersama banyak orang yang belum pernah mereka kenal, tapi membaca sendirian di kamar saja sudah menyenangkan buat seorang introvert!
- Orang Introvert kurang percaya diri. Hal ini juga salah. Bahkan orang introvert bisa kelihatan charming dan outspoken seperti layaknya orang extrovert. Kurang percaya diri bisa disebabkan karena tekanan sosial, rasa gugup akan penilaian orang lain, dan sebagainya, yang semuanya itu bisa diatasi oleh siapapun dengan teknik tertentu, dan tidak terkait dengan sifat bawaan seperti introversion.
- Orang Introvert layak disembuhkan. Wah...ini yang paling parah nih, kesannya sifat introvert itu seperti orang cacat mental saja. Padahal sifat introvert bukanlah penyakit yang harus disembuhkan. Itu adalah bawaan dari lahir dan tidak perlu diubah. Jangan bayangkan sifat introvert adalah sesuatu yang perlu diperbaiki. Yang bisa dan perlu diperbaiki adalah rasa rendah diri, pemalu dan habit negatif lainnya yang bisa dimiliki semua orang.
Comments