Saat Cemas Menjadi Berkah

Catatan untuk para ibu Baby Blues Syndrome dan PPD (tentu saja saya ada di dalamnya yah hehe )


Saat Cemas Menjadi Berkah

Cemas.... Cemas.... dan cemas, kadang para ibu gemes banget klo dah didera cemas yg berlebihan, karena seringnya mematahkan kelebihan yg kita punya, mengacaukan suasana, bahkan bikin kita jadi tulalit... Xixi.


Kalau saya baca dari buku "Female Brain", ternyata cemas itu udah bawaan oroknya wanita yaa... Scr proses penciptaan janin seorang wanita lebih dominan di area emosi. Lalu saat wanita mengalami proses hamil, melahirkan dan menyusui, terjadi proses perombakan hormonal yg gila2an didalam tubuh, sehingga bikin kita lumayan kacau, dan lagi2 didera cemas tuuh. Tapi justru rasa cemas ini sebenarnya yang menuntun kita bergerak terus ke arah proses pematangan kita menjadi seorang ibu yg baik.

Rasa cemas dalam batas wajar sebenarnya berfungsi sebagai insting alami seorang ibu untuk memaksimalkan perannya mengasuh anak, memelihara, dan berusaha yang terbaik untuk masa depan anak-anaknya. Rasa cemas dalam batas wajar, juga menuntun kita untuk selalu aware dengan proses pengasuhan anak. Namun saat rasa cemas itu melebihi batas, ditambah ekspektasi terhadap standar ibu ideal terlalu tinggi, rasa cemas itu seolah menjadi bumerang, karena cemas tersebut langsung berubah bentuk menjadi stres dan perubahan paling parah sanggup membuat seorang ibu menjadi agresif, entah pada dirinya dan bisa juga pada anak-anaknya (yang paham kondisi ini cuma ibu2 yg ngalami BBS n PPD kalau yg ngga mah ga akan kebayang kayaknya hehe).

Ok.. Serem ternyata si cemas teh yaa kalau batasnya udah berlebih... Heu.. Heu. Tapi... Jangan ingkari... Terima aja. Makin kita ingkari, cemasnya makin menggunung, daripada repot2 kita ingkari, kita syukuri aja rasa cemas ini sebagai sebuah karunia, karena kalau dipikir2 kekuatan seorang ibu justru dibangun oleh si rasa cemas ini loh. Ga percaya ?? Yuk... Telusuri... Hihi.

Perempuan dengan sistem fisiologis tubuhnya yang didominasi oleh kerja hormon (karena selain hamil, melahirkan, dan menyusui, perempuan juga punya siklus menstruasi setiap bulan) jadi mau ga mau kehidupan perempuan pasti deket banget dengan yang namanya rasa cemas. Beda dengan laki2, mereka ga punya semua mekanisme yang perempuan alami, makannya sistem logika mereka yang makin kokoh berkembang. So...jarang kita temukan para bapa itu punya sifat pencemas separah para ibu. Nah... Mungkin mereka sama Allah dipilih sebagai pemimpin keluarga, kayaknya alasan ilmiahnya gara2 ini kali yaa...Hoho..sotoy. 

Lalu apa itu jelek ? Hmm... Tunggu, yuk... Kita inget-inget lagi, apa sih yang kita lakukan saat kita didera cemas ? Berdoa kan ? Jadi logika nya saat cemasnya makin banyak, doa nya makin banyak juga kan, dan hanya orang-orang yang punya rasa cemas mendalam yang sanggup berdoa dengan penuh kekhusyuan karena hanya itu satu-satu nya cara meredam semua rasa cemasnya.

Coba deh diinget2 lagi....betapa doa krasa jadi makin dalam disaat kita cemas nya parah kan? Pencetus cemasnya misal : anak sakit parah. Dan kita kok malah susah sekali berdoa dengan penuh kepasrahan justru disaat kondisi kita sedang stabil, misal : disaat anak sehat, ART full, kondisi lancar jaya, gemah ripah loh jinawi xixi :-P.

Nah... Untuk ibu2 BBS dan PPD yang hari2nya berjuang dengan rasa cemas... Yuuk... Kita jadikan rasa cemas ini sebagai aset kita untuk makin khusyu dalan berdoa. Jangan sebut rasa cemas yang kita punya ini sebagai musibah, namun justru berkah dan anugerah, karena dengan rasa cemas ini Allah tawarkan pada kita fasilitas doa khusyu lebih dari kebanyakan orang, dan dengan rasa cemas ini juga, lewat doa2 yang kita punya, kita tuh diringankan loh urusan pengasuhan anaknya, karena ga usah repot2 jadi supermom, dengan mengandalkan kekuatan Allah, percaya lah... Kita akan dibantu melangkah sekuat para supermom, hanya lewat zikir2 kita.


See... Coba... Kurang apalagi kan ? Ah... Sudahlah, Mari kita jadikan setiap kekurangan menjadi sebuah aset kekuatan. Jadikan cemas yang kita punya sebagai jalan kedekatan kita pada Allah. Jadikan cemas yang ada pada diri kita, sebagai alarm bagi kita, bahwa zikir itu sudah harus jadi bagian hidup sehari-hari, supaya cukup dengan original mom kita akan sekuat supermom saat kekuatan superNya Allah masuk utuh lewat doa2 kita hanya gara2 si cemas ini.

Comments

Popular posts from this blog

Review Milad Pernikahan ke-2 (Part 1)

Adlerian Therapy (Alfred Adler 1870 - 1937)

Review "Out of The Truck Box"