Penuhi tanki cinta kita dengan mencintai Rasulullah

 


Beberapa gangguan perilaku bahkan penyakit fisik sekalipun, setelah ditelusuri akar penyebab utamanya yaitu adanya perasaan "merasa tidak dicintai".

Dalam beberapa kasus konseling di penjara, orang-orang yang punya perilaku kejahatan kambuhan pun bermula dari adanya perasaan "merasa tidak dicintai" orangtua, begitu pun beberapa kasus konseling di rumah sakit rehabilitasi, rendahnya motivasi pasien untuk sembuh setelah ditelusuri ternyata akar terdalam utamanya adanya perasaan "merasa tidak dicintai".

Ketika kita merasa tidak ada yang mencintai, maka self worth kita pun buruk, sehingga itulah yang membuat orang kerapkali berbuat buruk atau kurang semangat memperbaiki diri dan keadaan.

Betapa luar biasa efek cinta ya, karena merupakan elemen utama yang bisa menentukan seseorang memiliki kecenderungan baik atau buruk, bahkan berpengaruh terhadap tingkat kesehatan seseorang.

Memenuhi kebutuhan "merasa dicintai" hanya dari manusia biasa akan menimbulkan frustrasi, karena kemampuan manusia dalam mencintai amat sangat terbatas.

Sehebat-hebatnya orangtua mencintai anaknya, tidak sepenuhnya mampu mengisi tanki cinta si anak.
Sehebat-hebatnya anak mencintai orangtua, tetap ada masanya habis energi mengisi tanki cinta orangtua.
Sehebat-hebatnya pasangan halal saling mengekspresikan cinta, tetap masih terbatas kadarnya.


Oleh karena itu ada manusia luar biasa yang punya kemampuan mencintai melebihi manusia manapun. Bahkan rasa cintanya melebihi rasa cinta orangtua kepada anaknya, melebihi rasa cinta anak kepada orangtuanya, melebihi rasa cinta diantara pasangan cinta sejati sekalipun.
Siapa dia ?!

💖💖💖 Rasulullah 💖💖💖


Betapa kekuatan cintanya kepada kita umatnya mampu menembus ruang dan waktu, saat nyawa hampir terlepas dari badannya pun, kita ummatnya yang terus beliau sebut tanpa henti, dan saat hari penghisaban nanti, lagi-lagi kita ummatnya yang terus dicari, bahkan disaat semua nabi menolak memberi syafaat karena mereka pun sudah begitu berat menahan rasa takut akan hajatnya sendiri, Rasulullah justru sibuk mondar-mandir mencari kita ummatnya saking begitu besar rasa cintanya kepada kita.


"Allahumma salli `alaa MUHAMMAD wa`ala ali MUHAMMAD"


Teruslah penuhi kebutuhan kita untuk "merasa dicintai" dengan cara mencintai manusia yang paling besar rasa cinta dan kasih sayangnya melebihi manusia manapun, yaitu Rasulullah.




Like
Comment
Share

Comments

Popular posts from this blog

Catatan Workshop Psikodrama , Jakarta, 3 -4 Februari 2024

Giveaway "Bahagia Ketika Ikhlas"

Review "Out of The Truck Box"