Jalan-jalan ke Pasar

Entah kenapa.....sudah seminggu ini sedang menikmati banget yang namanya belanja di pasar. Sebenarnya walau harga-harga per item barangnya lebih murah di pasar di banding dengan di tukang sayur, tetapi tetep lebih hemat belanja di tukang sayur sih, karena biasanya belanja di tukang sayur lebih tersusun dan berbelanja amat sangat seperlunya, sedangkan kalau di pasar, karena merasa semua serba murah akhirnya semua di beli deh, kadang jadi terkesan lapar mata, dan list barang belanjaan yang sudah disusun dari rumah, dilanggar semua deh....hehe...

Tapi tetap saja ada sesuatu yang lain yang berbeda saat berbelanja di pasar,suasana pasar yang hiruk pikuk, melihat orang dengan berbagai kesibukannya, melihat sayur mayur diturunkan dari truk, yang kemudian disusun rapi oleh pedagangnya, atau melihat ikan-ikan segar yang baru saja dibawa nelayan, kadang menjadi pemandangan yang lumayan menarik buatku, yang tidak didapat kalau belanja di tukang sayur, apalagi belanja di mall. Walaupun tetap saja mall itu menjadi salah satu sasaran wisata belanja juga, tapi tetap saja lah berbeda dengan pasar. Kebetulan juga karena balikpapan itu kota pantai, dan 2 pasar besar yang biasa aku kunjungi letaknya persis di sekitaran pantai, kadang memilih-milih barang-barang yang akan aku beli diiringi back sound deburan ombak benar-benar menjadi amat sangat nyaman di telinga.

Ada satu lagi yang menarik belanja di pasar, yaitu karena mesti menawar harga saat membeli barang. Waahh rasanya berasa dah jadi ibu rumah tangga paling sukses sedunia deh kalau sudah berhasil menawar barang sampai harga yang super minimalis, bukan karena harganya itu, tapi kemampuan menawarnya itu yang aku nikmati...xixix...walaupun sesudah itu sering merasa berdosa, orang-orang sederhana yang berjualan di pasar, yang mungkin mengambil untung tidak seberapa dari barang-barang yang mereka jual, tapi masih saja tega aku potong dengan menekan sekecil-kecilnya harga barangnya, tapi karena aku hanya menikmati kegiatan menawarnya dan selalu tidak tega membiarkan si pedagang menjadi kehilangan "untung" nya karena harga barangnya aku tawar, terkadang aku sengaja membeli barangnya lebih banyak, atau kalau tidak uang kembaliannya sengaja tidak aku ambil. Sudah lah anggap saja uang itu sebagai bayaran karena si pedagang sudah bisa memberi aku kebahagiaan, yang bisa menawar barang sampai ke harga yang aku harapkan....hehe...:-P.

Pasar tradisional rasanya masih tetap menjadi pilihan menarik berbelanja untuk ibu-ibu seperti saya, walaupun sempat dengar gosip, pemkot Balikpapan yang "uring-uringan",karena mall-mall mulai menjamur di Balikpapan, dan ada kecenderungan mungkin mematikan pasar tradisional, tetapi tetap saja buat saya pasar masih menjadi pilihan yang menarik kok, apalagi pasar di Balikpapan yang lumayan unik n berbeda karena letaknya di pinggir pantai, yang waktu aku tinggal di Bandung mungkin mesti repot-repot naik mobil 8 jam ke pangandaran hanya untuk sekedar melihat pantai, tapi sekarang, cuma tujuan mau ke pasar saja, pemandangan sejuk suasana pantai bisa dengan gratis aku nikmati. Ahh....tapi kenapa yaaa.....hobi menawarku masih juga ga sembuh-sembuh kalau belanja di pasar, padahal kalau belanja di Mall, berapapun harga yang tertulis di bandrol dengan ikhlas aku bayar, kecuali kalau si dompet yang ga ikhlas, terpaksa cari alternatif pengganti, dengan harga yang sesuai dompet...hehehe. Tapi karena suasana Mall yang nyaman, dan amat sangat nyaman dijadikan tempat melarikan diri saat mati lampu..:-P, karena AC nya yang ademnya puoolll, rasanya mungkin aku harus ikhlas saja deh dengan sistem pembayaran di mall yang begitu, tokh rasa nyamannya itu memang layak aku bayar, dengan tidak protes dengan harga bandrol yang ada.

Tapi yang mesti direnungi.......mungkin semestinya aku harus lebih bijak lagi dalam menawar barang di pasar. Karena mungkin saja harga seperak saja yang aku ambil dari hasil menawarku, ternyata bisa menghidupi beberapa nyawa yang ada di belakang si penjual itu, yaitu anak-anaknya.......duuuhhh......#$%^&*..........

Comments

Hani Herdi said…
Assalamualaikum... salam kenal. saya setuju dengan pendapat Mba. Emang aneh ya, di mall yang harganya mahal kita fine-fine aja. Padahal kan itu barang2nya pemodal besar. Kalo di pasar / abang-abang, udah murah, masih kita tawar aja. Gimana kita bisa membantu mensejahterakan saudara2 kita ya? he..he.. Silakan mampir ke rumah kami ya Mba.
rena puspa said…
mba hani....

iya....bener...klo belanja di mall....kita fine2 aja....abis asyik ama nyamannya kali ya mba...hihii

iya...ntar ku tengok blog nya deh

mksh yaa

Popular posts from this blog

Adlerian Therapy (Alfred Adler 1870 - 1937)

Review "Out of The Truck Box"

Kemandirian Financial Vs Kemandirian Psikologis, Lebih Baik yang Mana Dulu ?