muhammad azwan razan

Wah judulnya tampak keren yaa...berasa kayak mau cerita tokoh besar dari negara arab sana, padahal mah cuma mau cerita tentang anak kedua ku yang namanya "Muhammad Azwan Razan"....hehe....masih inget rasanya pas hamil dia yang rada ribet, yang mesti mendadak kayak orang sakit, karena kudu bolak balik hampir opname gara-gara sering kontraksi di trimester awal, tengah, dan akhir, yang di awal kehamilannya memang sudah dinyatakan dokter, plasenta janinnya menghalangi jalan lahir, jadi lumayan rentan banget deh, kalau istilah kedokterannya dikenal dengan nama plasenta previa.Dah gitu ngidamnya lumayan parah, di 4 bulan pertama kehamilan, sehari cuma sanggup makan biskuit satu, karena semua makanan atau minuman yang masuk ke mulut cuma sekedar mampir doang, dan dengan teganya si perut menolak, alias muntah-muntah terus, untung pas sebelum hamil dah gendut, jadi ga terlalu kuatir kurang gizi deh...:-P...

Setelah hamilnya yang lumayan ribet, eh proses kelahirannya ternyata ga kalah repotnya, karena mesti melewati beberapa kali induksi, alias disuntik biar ada kontraksi, eh bukannya mules, malah ketiduran, sementara tempat tidur sebelah sudah 4 kali ganti orang yang melahirkan, dan telinga ini dah lumayan linu-linu mendenger orang kesakitan saat menjelang mereka mengeluarkan bayinya....duhh....sedangkan aku masih asyik tidur-tiduran saja di tempat tidur berbeda di ruangan yang sama. Kenapa pas saatnya sebelum lahiran perut ini sering kontraksi, sampai aku mesti repot-repot minum obat penguat rahim supaya tidak kontraksi terus, tapi di saat mestinya harus kontraksi malah tidak bisa kontraksi, ah husnudzon saja sama Allah deh, mungkin Allah kepengen aku ini amat sangat menikmati saat nanti bayi ini keluar karena ternyata segitu susahnya mau melahirkan itu, berbeda dengan kelahiran anak pertamaku yang walau bermasalah juga karena letak bayi yang sungsang, tapi justru disaat hamil tidak mengalami ngidam yang parah dan persalinan boleh dibilang sangat lancar malah tanpa operasi, walau si bayi keluar dari rahimku mesti rada akrobat dikit, karena kaki duluan yang "mbrojol". Akhirnya karena si janin sudah mulai kehabisan oksigen,dokter menyerah, terpaksa operasi caesar.....tapiiii.....alhamdulillah.....selamat semua.....aku dan bayi ku.....Muhammad Azwan Razan.....berasa bergetar sesaat bayi itu diangkat dari perutku dan diletakkan di daerah antara perut dan dada.....duh ...Ya...Allah.....akhirnya dia berhasil keluar juga dan yang lebih alhamdulillahnya dia ternyata amat sangat sehat.......

Sekarang.....hari ini....si bayi ini sudah hampir 3 tahun.......dan belum genap sebulan dia sekolah, tapi rasanya ko aneh, bayi yang merah itu sudah sekolah lagi, masih inget betapa repotnya karena mesti begadang-begadang pas di awal kelahiran, dan masih ingat juga betapa repotnya merayu dia makan, sampe mesti rela keliling-keliling komplek, hanya untuk sekedar membuat mata dia melihat pemandangan lain selain mangkok berisi makanan sehingga dia tidak sadar kalau mulutnya sudah aku masuki makanan suap demi suap.

Duh.....perasaan bahagia saat pagi mengantar dia sekolah, melihat senyum riangnya menyambut teman-teman sekolahnya, dan rasa damai juga terasa ketika rutinitas shalat berjama'ah di waktu maghrib, harus diakhiri dengan cium tangan dari kedua anakku, tapi yang berbeda dari anak keduaku ini, dia kalau mencium tanganku selalu ada bunyi isapan hidungnya di tanganku....duh kok bunyinya itu kerasa adeemm banget di telinga.....berasa disayang begitu dalam olehnya. Kadang aku merasa aku lah yang sangat membutuhkan anak-anak, walau dalam kenyataannya aku selalu direpotkan oleh mereka, tapi kegiatan-kegiatan sederhana mereka yang mereka beri buat aku rasanya sudah sangat lunas membayar semuanya.

Muhammad Azwan Razan......semoga kamu menjadi seseorang yang bisa sesuai dengan namamu ya nak....aminn

Comments

Popular posts from this blog

Adlerian Therapy (Alfred Adler 1870 - 1937)

Review "Out of The Truck Box"

Kemandirian Financial Vs Kemandirian Psikologis, Lebih Baik yang Mana Dulu ?