Belajar Berdoa

Kayaknya dah lama kali ya kita ini kenal dengan yang namanya do'a, bahkan anak-anak sekarang dari usia pra TK dah mulai dikenalkan doa-doa yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari.

Tapi saya baru ngeh sekarang, rasanya saya kok belum pernah paham ya fungsi doa yang sebenarnya itu untuk apa. Kalau dibilang doa itu menjadi media agar semua keinginan kita didengar oleh Allah, lalu dikabulkannya, mungkin benar yaa.....eh bukan mungkin deng....tapi emang adanya begitu, janji Allah jelas kok di surat Al-mukmin : 60 :

"Berdo'alah kepadaku niscaya akan aku perkenankan bagimu'

Tapi kalau saya coba menelusuri lebih dalam lagi, kayaknya fungsi doa itu ga semata-mata hanya sekedar agar terkabulnya semua keinginan kita deh, karena Allah sendiri kan yang paling paham kondisi kita, apa yang kita rasakan di dalam hati kita saja Dia tahu, apalagi sesuatu yang sangat kita inginkan dan kita cita-citakan, pasti lah Dia sudah sangat paham banget. Kasarnya, logikanya tanpa harus berdo'a pun Allah tuh sudah tau semua yang kita harapkan loh, lalu kenapa yaa Allah menyuruh kita berdoa??

Pasti Allah punya tujuan lain yaa menciptakan fasilitas do'a buat hambaNya. Iya....sebenernya tujuan berdoa adalah demi menjaga hati kita selalu bersih dan terjaga fitrahnya. Hah? terjaga fitrahnya gimana nih maksudnya? iya....dengan doa yang bagus kualitasnya, kita akan selalu membiarkan keinginan terdalam nya hati kita senantiasa didengarkan lalu kita komunikasikan pada Allah. Eh...keinginan terdalam gimana nih maksudnya?

Iya...keinginan terdalam hati kita, karena sering rasanya kita berdoa tanpa kita tanya dulu hati nurani kita keinginan terdalamnya apa, perasaan sedih atau gembira nya gimana.

Sering kita berdoa dengan sejuta keinginan yang kita pikir kita benar-benar menginginkannya, padahal hati nurani kita sebenarnya tidak butuh itu, akhirnya kita menjadi lelah dengan doa kita, karena yang kita ucapkan sebenarnya hanyalah beberapa keinginan yang bersumber dari hawa nafsu, atau lebih parah lagi bisa jadi keinginan-keinginan yang diucapkan dalam doa kita itu hanya karena kita iri dengan orang lain, kita ingin memiliki sesuatu seperti yang orang lain punya, padahal sesungguhnya hati nurani kita tidak membutuhkannya.

Duuh...kasian bener yah kita, udah mah doa kita menjadi tidak terkabul, ditambah kita menjadi lelah dijajah oleh keinginan-keinginan yang berasal dari hawa nafsu kita, sedang nurani kita sendiri, kita abaikan terus keinginannya, padahal kunci hidup bahagia tuh, ketika hati nurani bener-bener terpelihara keadaannya, ya didengarkan kata-katanya kemudian diikuti keinginannya. Hati nurani itu hadiah gratis dari Allah sebagai bekal hidup kita menjalani hidup bahagia.

Nah...kayaknya harus dibenerin lagi yaa....konsep doa kita, berdoalah dengan terlebih dahulu bertanya pada hati nurani kita keinginannya apa, lalu ijinkan hati kita itu jujur menjawabnya, jangan intervensi hati kita itu dengan semua keinginan kita yang sumbernya hanya dari hawa nafsu.

Kalau saja kita dah terampil berdoa seperti ini, nanti bukan saja keinginan terdalam hati kita menjadi terkabul, tapi hati kita juga akan terus terpelihara keadaannya, disamping itu kita juga akan menjadi semakin bergantung pada Allah, karena kita makin merasakan doa itu sebagai media komunikasi yang sangat "privat" antara kita dengan Allah. Dan kalau ini dah terjadi .....duuh hidup kita enak banget deh, ringan dan damai.

Ayo ah.....belajar berdoa dari nol lagi, gunakan fasiltas yang Allah berikan ini buat kebaikan kita juga. Dengan doa yang sesuai hati nurani, hidup akan lapang. Percaya deh, kalaupun misalnya sejuta keinginan yang kita panjatkan dalam doa itu terkabul, kita belum tentu bahagia kok kalau kita ga membutuhkannya, bahkan yang ada mungkin lelah dan bingung, iya.....kita bakal bingung sendiri, ketika sesuatu yang kita inginkan itu hanya hawa nafsu, lalu kita dapatkan, eh...kita kok ga bahagia yah, ya...jelas ga bahagia lah, la wong keinginan nuraninya kita nya malah ga kita dapatkan kok.


Dooh....ini tulisan jadi mirip ceramah ya.....tenang...tenang....ini mah lagi menceramahi diri sendiri kok...heheheh


Comments

Popular posts from this blog

Adlerian Therapy (Alfred Adler 1870 - 1937)

Review "Out of The Truck Box"

Kemandirian Financial Vs Kemandirian Psikologis, Lebih Baik yang Mana Dulu ?