Menghidupkan Present Moment
Di postingan yang terdahulu saya pernah menuliskan tentang present moment yang terjadi pada kehidupan bayi dan anak balita, dimana dengan kemampuan mereka menghadirkan kondisi present moment
secara sempurna membuat mereka betul-betul menikmati masa kini nya
dengan sepenuh hati tanpa pernah risau dengan masa lalu atau takut
dengan masa depan, dan ini berbeda jauh dengan kehidupan orang dewasa,
dimana kondisi present moment seringnya sulit
didapat karena dalam kehidupan orang dewasa kejadian masa lalu dan
pikiran masa depan sering mendominasi, membuat jarang sekali orang-orang
dewasa dapat sukses menikmati masa kini nya dengan sepenuh hati.
Tapi
kalau dipikir-pikir lagi, wajar sih kita-kita orang dewasa kehidupannya
sangat dipengaruhi oleh masa lalu dan ketakutan akan masa depan, karena
dengan durasi umur yang lebih banyak, otomatis informasi yang masuk ke
dalam otak pun lebih banyak, dan sebagian besar akan menerjemahkan
banyak hal, maka inilah yang membuat pengalaman masa lalu begitu masuk
ke dalam memori dimana membuat kita secara refleks melihat masa depan
karena mengandalkan pengalaman masa lalu. Berbeda dengan kehidupan bayi,
dimana perkembangan otak dalam menyimpan memori pun belum sebaik orang
dewasa sehingga hal-hal buruk tentang masa lalu pun belum begitu
tersimpan sempurna,dan tidak berpengaruh terlalu banyak dalam cara pikir
mereka tentang masa yang akan terjadi di depan mereka.
Lalu bisa ga sih kira-kira kita menghidupkan kondisi present moment sesering
mungkin, supaya kita bisa sebahagia bayi dan anak balita? Walau tidak
sesempurna mereka, tapi kita sebetulnya bisa menciptakannya.
Bagaimana
caranya??Dalam kehidupan seorang muslim, dikenal adanya sholat,
nah...sebenarnya ini fasilitas dari Allah agar kita bisa menikmati
kondisi present moment yang ada pada kehidupan
bayi dan balita. Mengapa bisa begitu?? karena dalam sholat yang benar,
dikenal perintah untuk khusyu. Nah...proses mencapai kekhusyukkan ini
sama dengan melatih fokus, dan melatih sadar penuh dengan keberadaan
masa kini seperti kondisi present moment nya bayi yaitu dengan cara memfokuskan pikiran hanya untuk Allah semata, lewat semua bacaan do'a yang ada dalam sholat kita.
Kalau
waktu jaman saya kecil (sampe beberapa tahun yang lalu juga masih ding)
saya masih dipenuhi sebuah keyakinan bahwa yang namanya sholat khusyu
itu, konsentrasi penuh, ga denger apa-apa, malah kalau perlu anak jatuh
dari kasur sampe menghsiilkan suara ngagebrug ge ga akan kedenger lah, saking ku khusyunya...heu heu.
Ternyata khusyu yang dimaksud teh ngga begitu uy, dari berbagai
sumber, plus juga dikasih tahu sama pa ustadz mudzakir di kajian tafsir 2
minggu yang lalu, khusyu yang dimaksud adalah, ketika kita berhasil
membulatkan niat sholat kita sebulat-bulatnya hanya untuk Allah, tanpa
ada embel-embel apapun. Dan khusyu yang seperti ini tentu saja masih
bisa mendengar suara, masih bisa pegang anak yang rewel kalau kita punya
bayi, malah jaman nabi mah masih bisa pegang pedang lalu melawan musuh
kalau pas lagi sholat mendadak mendapat serangan musuh.
Jadi khusyu teh hanya berhubungan erat dengan kekuatan niat, bukan sebuah kondisi seperti layaknya seorang pertapa di gua.
Nah...nantinya
kalau orang sudah terampil membulatkan niat full buat Allah dalam
setiap sholatnya, maka dia bisa tuh merasakan kondisi present moment seperti bayi, minimal 5x sehari lah sesuai dengan kewajiban sholat.
Dan
buat yang udah makin master banget dalam membulatkan niat, hasil dari
keterampilan membulatkan niat pada saat sholat akan berpengaruh pada
kegiatan sehari-harinya, sehingga dia akan merasakan present moment
lebih banyak lagi bahkan di luar waktu sholat walau dalam keadaan hiruk
pikuk sekalipun. Orang-orang seperti ini sepanjang hidupnya terlihat
tenang, karena efek khusyuk dalam sholatnya dapat membuat hidup dia pun
ikut terbawa khusyuk. Dan untuk orang-orang seperti ini masa lalu dan
masa depan hanya sebuah bagian dari rangkaian kehidupannya, namun tidak
pernah mencuri kebahagiaan masa kini nya.
So...ternyata "kayaknya" bisa yaa.....kita nih hepi sepanjang masa kayak para bayi yah...heu heu. Kumaha?? mau nyoba ga?? Hayu atuh....urang nyoba yah...hihi
#nulis teori mah meni asa gampang begini yah, duka teuing pelaksanaan mah wkwkwkwkwk#
Comments