Cerita Bersambung Blogger : Antara Cinta dan Kasihan


Haduuuh...ga nyangka nerusin cerita berantai itu susahnya setengah mati yaa... Awalnya girang ....eh udahnya malah stress haha. Membuat ceritanya tetap bersambung utuh dengan mempertahankan karakter para tokohnya dengan seimbang dari sambungan satu ke sambungan berikutnya susahnya luar biasa ternyata ya...hihi. Tapi seneng diiiing, jadi nambah pengalaman, ooh...begini tokh rasanya bikin cerita berantai.
Oya, event ini bernama  Cerita Bersambung Blogger, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :
  1. Meneruskan cerita bersambung dari blogger sebelumnya dengan panjang cerita minimal 100 kata (Lanjutan cerita bebas baik dari segi plot dan alur cerita, dll);
  2. Point of view atau sudut pandang cerita menggunakan sudut pandang orang pertama, seolah-olah penulis/pembaca menjadi tokoh utama di dalam cerita;
  3. Berikan Judul artikel cerita dengan format, Cerita Bersambung Blogger : Judul Cerita;
  4. Pada akhir cerita cantumkan cerita sebelumnya  dengan format, Cerita Sebelumnya : Judul cerita oleh Nama Blogger dan sertakan pula link judul cerita ke artikel cerita dan nama blogger ke URL Blog;
  5. Setelah selesai menulis cerita, pilih satu teman blogger untuk meneruskan cerita selanjutnya dan beri link URL blog temanmu;
Yuk, bikin cerita ini lebih berwarna. Jangan berhenti di kamu ya…

Antara Cinta dan Kasihan


"Menikah tanpa restu orang tua akibat cinta buta ? Mungkinkah ?" gumamku dalam hati masih dipenuhi rasa penasaran.

"Pak Bahri...jadi betul Nina sudah hamil lalu keguguran?" lagi-lagi aku bertanya hal yang sama padanya.

Namun yang ditanya masih terdiam.

"Ya...Nak Arya, karena itulah dia sekarang berada disini sebab dia butuh bertahan hidup setelah ditinggal pergi oleh suaminya dan diacuhkan keluarganya." Akhirnya Pak Bahri menjawab.

"Oh." responku pendek. Giliran aku yang sekarang terdiam.

Ah...andai saja dulu aku punya keberanian mengatakan apa yang aku rasakan, mungkin saja nasib Nina tidak akan seperti sekarang ini. Mungkin juga nasibku.

Mendadak rasa cinta bercampur iba mengepung seluruh ruang hatiku. Walau ada rasa perih menyayat mendapati diri ini "pernah" begitu sulit melupakannya, sedang dia ternyata sudah menikah dengan yang lain. Namun pada akhirnya keinginan untuk membuatnya bahagia jauh lebih besar dibanding keinginan untuk memilikinya. Ya..bukankah cinta yang sesungguhnya memang harus seperti itu.

Aku tidak peduli dia punya rasa yang sama atau tidak denganku, aku hanya ingin membuatnya keluar dari penderitaan yang sedang dialaminya sekarang.

Terdengar naif, entahlah yang terpikir di benakku hanya itu. Walau aku sendiri bingung, dengan kondisiku sekarang yang tidak jelas, bagaimana caranya bisa menolong Nina, menolong diri sendiri saja gagal. Ditemukannya aku oleh Pak Bahri dalam kondisi pingsan hanya karena dikhianti kekasih, seolah membuatku merasa konyol sendiri dengan tekadku ini.



cerita sebelumnya : Kisah Masa Lalu oleh Anne Adzkia

cerita selanjutnya :








Comments

Hairi Yanti said…
Hihihi... Idem, Teh. Awalnya saya senang dapat timpukan cerita bersambung ini. Eh, ujung2nya kepikiran, stress kayak punya utang. Hahaha...

Popular posts from this blog

Catatan Workshop Psikodrama , Jakarta, 3 -4 Februari 2024

Giveaway "Bahagia Ketika Ikhlas"

Review "Out of The Truck Box"