Dukung Program PLN Bersih Demi Menghilangkan Krisis Listrik Berkepanjangan

Membaca info lomba blog ini, membuat ingatan saya melayang sesaat ke kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Kebetulan, sebelum saya tinggal di tempat saya sekarang, Kuala Lumpur, sebelumnya saya pernah tinggal di Balikpapan selama 5 tahun. Dan selama saya tinggal disana, nama PLN begitu akrab terdengar di telinga saya, mengapa?? karena bahasan tentang PLN seolah selalu menjadi trending topic yang seru dibahas oleh seluruh warga Balikpapan, akibat saking seringnya PLN mematikan aliran listrik secara sepihak. Hingga dikenal sebuah anekdot yang membahas seputar ini, begini bunyi nya "Bukan kota Balikpapan namanya kalau tidak pernah mati listrik". 


Anekdot itu muncul, tentu bukan tanpa alasan, karena mati listrik yang kami alami hampir setiap hari, dengan durasi yang cukup lama, mulai dari hanya beberapa jam, belasan jam, hingga pernah juga puluhan jam. Malah saat saya baru saja pindah ke Balikpapan tahun 2007, saya sempat juga mengalami mati listrik sampai 1 minggu lamanya tanpa jeda sama sekali. Keadaan ini tentu saja sangat merepotkan warga, terutama bagi para ibu rumah tangga seperti saya, dimana banyak sekali pekerjaan rumah tangga seperti menyetrika, memasak nasi, dan yang lainnya menjadi terhambat akibat tidak lancarnya arus listrik. Selain merugikan para ibu, dampak buruknya juga tentu dirasakan oleh warga yang mempunyai bisnis makanan dan minuman, karena mereka membutuhkan lemari pendingin yang harus menyala sepanjang hari  untuk mengawetkan bahan makanan dan minumannya, selain bisnis di bidang makanan dan minuman, lahan usaha lain juga pasti terkena dampaknya, karena kebutuhan akan listrik memang cukup vital. Kabarnya kerugian yang harus ditanggung para pengusaha akibat adanya pemadaman listrik secara sepihak ini terbilang cukup besar.


Sebenarnya sudah banyak warga Balikpapan yang mulai menggunakan genset sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan listrik bagi mereka, namun itu pun ternyata tidak mudah, karena disaat listrik mati sangat lama, terkadang bensin yang menjadi bahan bakar genset pun mendadak "langka" di pasaran. Entahlah , saya juga bingung, kota Balikpapan yang dikenal dengan sebutan "kota minyak", karena beberapa sumber energi seperti minyak bumi dan batubara diproduksi secara besar-besaran disini, justru sering sekali mengalami krisis energi, karena selain krisis listrik, krisis BBM juga kerapkali dialami oleh warga Balikpapan.


PLN Bersih  

Melihat fenomena di atas, yang dihubungkan dengan program PLN dalam rangka menyambut hari jadi nya yang ke 68, yaitu Dukung PLN Bersih, dengan program utamanya membuat penegasan kembali komitmennya pada penyelenggaraan korporasi yang bersih dan bebas dari praktek kolusi, korupsi dan nepotisme, tentu saja menjadi kabar yang menggembirakan bagi saya, karena bisa jadi tidak lancarnya aliran listrik yang selama ini terjadi di kota Balikpapan, mungkin disebabkan oleh belum bersihnya penyelenggaraan korporasi dari praktek-praktek kolusi, korupsi dan nepotisme. Karena seperti sudah menjadi rahasia umum beberapa BUMN dan semi BUMN di Indonesia selalu sarat dengan adanya praktek-praktek suap, korupsi atau kolusi.

Lalu apa maksud PLN dengan program ini? dan apa hubungannya dengan kita sebagai pelanggan?, bukankah  dengan terjalinnya kerja sama PLN dengan organisasi global anti korupsi Transparency International Indonesia (TII) seharusnya sudah cukup membuat kinerja PLN terawasi sehingga secara otomatis praktek-praktek korupsi dan semisalnya dapat dengan mudah diberantas ?!. Owh....ternyata tidak, saking seriusnya PLN ingin mewujudkan program PLN Bersih, supaya praktek korupsi dan semisalnya musnah total dari tubuh PLN, maka kita sebagai pelanggan pun diminta partisipasinya untuk ikut mengawasi. Termasuk dengan adanya lomba blog ini, karena para blogger yang berfungsi sebagai citizen jurnalism, dinilai cukup signifikan perannya dalam mensukseskan program ini, dimana kesempatan menyampaikan program ini kepada masyarakat luas, ada di tangan para blogger melalui tulisan-tulisannya .

Saya sendiri, karena domisili saya sekarang sedang tidak berada di Indonesia tapi sangat cinta dengan kota Balikpapan karena pernah merasakan indahnya hidup disana, namun sekaligus juga prihatin dengan kondisi krisisis listrik yang ada, maka saya pun terdorong untuk ikut berpartisipasi mensukseskan program ini. Dan bentuk partisipasi saya yang paling nyata mungkin hanya sebagai mediator antara pihak PLN dengan para pelanggan, salah satunya melalui media tulisan dalam blog ini.

Kepada para pelanggan saya menyarankan bentuk partisipasi yang paling nyata yang bisa dilakukan yaitu sebagai berikut :

  1. Menghindari pemberian tip pada petugas, karena ini memancing praktek pungutan di luar ketentuan yang berlaku.
  2. Ketika ingin melakukan pemasangan baru atau hanya meminta penambahan daya listrik, cobalah mencari informasi seakurat mungkin, sehingga pelaksanaan memang benar-benar sesuai dengan prosedur yang sudah berlaku. Banyak saya temui warga yang males repot, malah memilih jalan pintas dengan cara membayar "orang belakang" sehingga proyek suap ini seolah diciptakan sendiri oleh para pelanggannya. Warga melakukan itu karena masih menganggap prosedur resmi lebih memakan waktu lama, padahal andai saja informasi yang dicari akurat, mungkin saja prosedur resmi ternyata tidaklah serepot seperti yang dibayangkan. 
  3. Melaporkan petugas yang sudah jelas-jelas berbuat curang, seperti pemalsuan identitas dimana dia mengaku sebagai petugas PLN, padahal niat utamanya ingin menipu.
  4. Meneliti dengan detil identitas petugas yang datang ke rumah, termasuk surat tugasnya, agar kita tidak tertipu dengan modus penipuan yang mengatasnamakan sebagai petugas PLN.


Sedangkan kepada pihak PLN, saya ingin memberi catatan :

  1. Lakukan sosialisasi program PLN Bersih ini dengan lebih intensif lagi kepada masyarakat, karena bisa jadi banyak yang tidak tahu dengan program ini. Bentuk sosialisasinya bisa dilakukan berbagai cara, salah satunya menempelkan logo PLN Bersih di mobil-mobil PLN, atau juga menempelkan logonya di seragam petugas.
  2. Mensosialisasikan prosedur resmi pemasangan langganan baru atau penambahan daya listrik dengan sangat jelas kepada masyarakat, dan jika ada prosedur yang terlalu rumit, usahakan dibuat lebih ringkas, sehingga masyarakat nantinya akan memilih mengikuti prosedur resmi, daripada membayar "orang belakang".
Dengan adanya kerjasama yang sinergi antara pihak PLN dengan para pelanggannya melalui beberapa langkah yang saya paparkan di atas, saya yakin program PLN Bersih ini akan berjalan dengan sukses. Dan jika tubuh PLN sudah betul-betul terbebas dari praktek korupsi dan semisalnya, saya boleh optimis kota Balikpapan suatu hari nanti pasti akan terbebas dari krisis listrik berkepanjangan. Dan efek bersihnya kinerja PLN ini tentu saja tidak hanya dirasakan oleh warga Balikpapan, namun oleh seluruh pelanggan PLN lainnya di seluruh Indonesia, karena kebocoran dana yang terjadi selama ini akibat adanya tindak korupsi, nantinya akan dapat dialokasikan maksimal untuk peningkatan pelayanan PLN kepada para pelanggannya.








Comments

ofi tusiana said…
wah, gak nyangka, balikpapan ternyata mati lampunya separah itu.. sampe belasan-puluhan jam, bahkan seminggu berturut2..
btw salam kenal ya mbak, sukses buat ngontesnya :)
ofi tusiana said…
wah, gak nyangka, balikpapan ternyata mati lampunya separah itu.. sampe belasan-puluhan jam, bahkan seminggu berturut2..
btw salam kenal ya mbak, sukses buat ngontesnya :)
rena puspa said…
makasiiih mbaa....dah nyempetin baca..

iyaa...balikpapan mati lampunya memang separah itu...hiks,

salam kenal juga yaa
Ida Nur Laila said…
sama di tempatku di pinggir kota jogja...listrik mati melulu...
Heni Puspita said…
Sekarang di daerah asal saya (Bandar Lampung) kabarnya sedang cukup sering pemadaman bergilir (dilihat dari keluhan teman-teman di status he he). Dan kabarnya nggak hanya di Lampung saja, di daerah lain pun begitu, ternyata di Balikpapan juga ya.

Popular posts from this blog

Catatan Workshop Psikodrama , Jakarta, 3 -4 Februari 2024

Giveaway "Bahagia Ketika Ikhlas"

Review "Out of The Truck Box"