Mengasuh Pribadi Tangguh, Menjelang Pribadi Gemilang
Resensi Buku
Judul Buku : The Secret of Enlightening Parenting
ISBN :
978 – 602-03-2151-6
Penulis :
Okina Fitriani dkk
Penerbit :
Gramedia
Terbit :
September 2015
Jumlah Halaman : 338 Halaman
Tidak ada sekolah menjadi orang tua,
padahal ujian dalam pengasuhan anak senantiasa hadir, untuk itu banyak orang
tua yang mengalami kebingungan dalam mendidik anaknya. Buku ini seolah hadir
menjawab kebingungan para orang tua, melalui penggabungan konsep Al-qur’an dan
hadits, dimana menggunakan teknik-teknik Neuro
Linguistic Programming (NLP) sebagai sarananya. Sehingga mampu membumikan
teori parenting yang selama ini mungkin sering terasa pening, menjadi begitu
luwes diterapkan.
Neuro
Linguistic Programming (NLP) adalah sebuah ilmu yang mempelajari kerja
pikiran sadar dan bawah sadar, serta mempelajari bagaimana linguistik
memengaruhi kerja syaraf untuk membentuk program-program bawah sadar yang
menghasilkan perilaku.
Konsep besar yang disampaikan oleh
penulis melalui buku ini yaitu ingin mengembalikan fitrah orang tua dan fitrah
anak kembali kepada tempatnya. Dimana fitrah orang tua yaitu selalu ingin
mendidik dan menyayangi anaknya, sedangkan fitrah anak yaitu memiliki keinginan
berbakti kepada orang tuanya dan menjadi anak yang baik.
Selama
ini fitrah yang ada pada orang tua dan anak seolah tertutupi oleh ego orang tua
yang tanpa sadar sudah merusak mekanisme yang ada, maka buku ini mengajak
pembaca untuk membuka kembali fitrah baik yang ada pada diri orang tua dan anak
melalui metoda NLP.
Manusia
lahir dengan fitrah, yaitu suci dan berpotensi baik. Manusia lahir bukanlah
sebagai kertas kosong, melainkan jiwanya telah bersaksi akan keesaan Tuhan.
Dimana percaya pada Tuhan itulah merupakan potensi baiknya seorang manusia
(halaman 7).
Dan
potensi tersebut adalah kondisi laten yang memerlukan pengetahuan dan latihan
untuk menjadi kompetensi. Ada tiga alat yang dikaruniakan Tuhan pada semua
manusia tanpa kecuali yaitu pendengaran, penglihatan dan hati (halaman 55).
Melalui
metoda NLP ketiga alat itu akan digunakan sebagai jendela pemrosesan informasi
sistem pengindraan yaitu berfungsi sebagai reseptor di seluruh tubuh, sehingga
manusia akan terus terkoneksi dengan fitrahnya yang selalu memiliki potensi
baik. Informasi visual diterima oleh penglihatan, informasi auditif diterima
oleh pendengaran, dan informasi kinestetik diterima dalam bentuk rasa atau
sensasi (halaman 56).
Secara
garis besar buku ini terbagi menjadi dua bagian, yang pertama tentang pemaparan
teori pengasuhan anak dengan penggabungan metoda NLP, dan bagian kedua berupa
kumpulan kisah inspiratif beberapa penulis pendamping yang sudah berhasil
menerapkan metoda NLP dalam proses pengasuhan anak.
Pada
bagian pertama didahului dengan penjelasan prinsip pengasuhan anak (menjaga
potensi baik, kasih sayang, sabar, konsisten dan kongruen), setiap perkataan
adalah doa dan perilaku yang menguatkannya, pentingnya memiliki tujuan,
kesalahan-kesalahan pengasuhan anak yaitu berbohong, labeling, pelit memberi
pujian, fokus pada kekurangan, disuapi solusi dan lain-lain (halaman 21-39).
Lalu dilanjutkan dengan penjelasan tahap perkembangan anak dan proses
pembentukan karakter (halaman 41-52). Dan bagian terakhir teori tentang aplikasi
metoda NLP dengan cara mengubah limiting belief, framing dan reframing, melatih
kondisi penuh sumber daya (halaman 65-80). Dengan aplikasi metoda NLP
diharapkan orang tua akan menjadi komunikator andal bagi anak (halaman 82-105).
Kemudian
dilanjutkan dengan bagian kedua berupa kumpulan kisah-kisah inspiratif yang
ditulis oleh 15 penulis pendamping alumnus kelas NLP. Terdapat 16 kisah
inspiratif yang berisi tentang pengalaman pribadi para penulis saat
mempraktekkan metoda NLP dalam mengasuh anak-anaknya.
Sebut
saja Hardini Swastiana yang dapat menghapus rasa takut anaknya pergi ke dokter
(halaman 129), kemudian Nur Muthia Melani yang berhasil mendidik diri bersamaan
dengan mendidik anak-anaknya (halaman 164), lalu Sandra Sukriya yang berhasil
menyusui anaknya , setelah 2 anak sebelumnya tidak lancar (halaman 195), Yuni Kurniah yang mampu berkomunikasi persuasif
dengan anaknya (halaman 178) dan Ilmia Sasmita yang berhasil membuka hati untuk
menerima kekurangan anaknya (halaman 244). Yang menarik dari kumpulan kisah inspiratif yang dipaparkan, yaitu hadirnya 2 orang ayah turut berpartisipasi sebagai kontributor,
karena selama ini penggiat ilmu parenting seolah hanya identik dengan kaum ibu, 2 orang ayah tersebut yaitu Dodi Kusmajadi dengan kisah Anak Hebat, Ayah Hebat (halaman 202)
dan Rifqie Rodiaz dengan kisah Jadilah Gorila Modern (halaman 287).
Pada
bagian terakhir buku ini ditutup dengan sebuah epilog bahwa pengasuhan bukan
sekedar soal menjadikan anak hebat, patuh, sukses dan berprestasi, namun lebih
pada penyempurnaan ikhtiar agar penjagaan fitrah suci mereka terus optimal.
Comments