Mengobati Luka

-
Dalam hidup, kita pasti pernah lah ngalamin bagian dari tubuh kita terkena luka. Luka fisik, misalnya jatuh dari pohon, diobatin pake obat merah sembuh, atau luka yang rada parahan (misal) bekas operasi diobatin pake salep untuk tubuh bagian luar, sedang organ dalamnya diobatin pake obat minum.


Kalau luka nya fisik, pengobatannya (mungkin) terlihat lebih mudah yaa karena "bentuk" luka nya pun kasat mata, nah...gimana kalau luka yang di alami itu luka batin. Kabarnya malah batin yang terluka justru membuat orang (lebih) ngga bisa ngapa2in walau mungkin secara fisik dia sehat, sedang orang yang terluka secara fisik namun batinnya bugar, bisa jadi punya kekuatan lebih besar dibanding dengan orang yang punya luka batin...heu..heu.


Bentuk luka batin tuh seperti apa aja yaa ?? bisa jadi berawal dari sebuah peristiwa yang menakutkan bahkan mungkin sampai mengancam jiwa walaupun akhirnya dia selamat namun troumatisnya masih sulit terlupakan.


Pengobatan luka batin pastinya beda dengan luka fisik yaa....walaupun ada juga beberapa kasus luka batin terjadi karena berawal dari luka fisik, misal : pernah ngalamin kecelakaan parah, sampai akhirnya dia takut sekali naik mobil, pernah ngalamin kehilangan harta benda dan keluarga karena kebakaran yang berawal dari sebuah kecerobohan yaitu lupa mematikan api kompor, so...setelah peristiwa nya berlalu dia mendadak takut sekali melihat kompor, pernah ngalamin pemerkosaan, sampai akhirnya dia takut sekali menikah, dan masih banyak lagi. Heu...saya kok ngasih contohnya yang ekstrim2 begitu yak?? hihihi...soalnya kalau kasih contohnya yang cemen2 rasanya kurang dramatis hahhahah....dasar drama queen :-P.


Yang pasti treatment untuk si luka batin ini sama sekali ngga boleh dianggap enteng lah....harus serius, bisa jadi harus lebih telaten dan lebih sabar dari nyembuhin luka fisik kali yaa....hmm.. diabaikan jangan didramatisir juga jangan, diterima keberadaannya lebih tepatnya. Saat tubuh menerima, energi positif akan mengalir, so...secara natural nantinya tubuh akan melakukan proses autohealing.


Ada banyak kisah positif, dimana orang-orang yang berhasil mendobrak rasa takutnya terhadap hal-hal penyebab trouma nya justru dengan cara menghadapi si pencetus trouma itu. Saya pernah baca buku, ada seorang yang pernah mengalami peristiwa kebakaran hutan sampai dia kehilangan segalanya termasuk keluarganya, nah...cara dia menyembuhkan luka batinnya justru dengan melakukan kampanye terhadap banyak orang tentang pentingnya tindakan penyelamatan hutan, ada juga orang yang pernah nyaris mati karena kena narkoba, naah....cara dia membunuh rasa takutnya kalau terjerumus lagi yaitu dengan cara ikut gerakan kampanye anti narkoba, ada seorang perempuan yang pernah kena kasus KDRT, naah...cara dia mengobati luka batinnya, justru dengan cara memberi pengertian pada banyak orang gimana caranya move on (jadi keinget salah satu artis yang sukses besar setelah ngalamin kasus KDRT... heu...naha jd ngomongin artis yak...asa jiga infotainment wkwk :-P).


Jadi...kesimpulannya....karena tubuh kita terdiri 2 komponen yaitu lahir dan batin, jadi yaa perlakuan terhadap keduanya harus adil yaa...kalau fisik terluka kudu diobatin, batin luka pun harus diobatin deh.



#sebenernya gw lagi ngomongin apaan sih?? teuing lah....wkwkwkkwk, maaf kalau ada yang udah terlanjur baca dari awal, eh ternyata endingnya teu puguh kieu nya....ngabisin waktu aja yaa haahha :-P :-P #

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review Milad Pernikahan ke-2 (Part 1)

-
Image
Sesuai dengan janji tahun lalu, rencananya setiap milad pernikahan mau bikin tulisan evaluasi. Meski terlambat, tapi saya merasa tetep perlu menuliskannya hehe. Setelah laptop sempat opname sebulan, eh begitu balik, saya jadi kayak kena block writing gitu, bingung mau nulis apa, hihi. Tapiiii.... mari kita jebol si mental block ini ah, semangattt. *************************************************************************** Ibaratnya sebuah proyek, setiap tahun pasti perlu evaluasi untuk mengecek apakah semua yang dilakukan masih sesuai dengan rencana. Dan.... pernikahan adalah proyek besar menuju surga, proyek yang levelnya dunia aja perlu evaluasi, apalagi proyek akhirat seperti pernikahan, kan ? Jika setahun lalu, PR besar saya adalah move on dari luka-luka perceraian masa lalu, nah... PR besar saya di tahun ke-2 adalah membangun cinta di pernikahan ini.  Dalam tulisan tahun lalu, sempat saya ungkapkan seputar proses menjemput jodoh, setelah saya memberanikan diri berdoa minta jodoh d
Read more

Adlerian Therapy (Alfred Adler 1870 - 1937)

-
Introduction  Alfred Adler grew up in Vienna family of 6 boys and 2 girls His early childhood was not happy, because sickly and at age 4 almost died of pneumonia He developed a trusting relationship with his father, but did not feel very close to his mother He was extremely jealous with his brother, Sigmund Freud Adler's early childhood experiences had an impact on the formation of his theory, Adler is an example of a person who shaped his own life as opposed to having it determined by fate. His teacher advised his father to prepare Adler as a shoemaker, not much else. Adler had a passionate concern for the common person and was outspoken about child-rearing resulted in conflict Understanding Human Nature was the first major psychology book to sell hundreds of thousands of copies in the United States Adler was a pioneer of the psychodynamic therapy Key Concepts His theory starts with a consideration of inferiority feelings, which he saw as a normal condition of all
Read more

Review "Out of The Truck Box"

-
Image
Judul                    : Out of The Truck Box Penulis                 : Iqbal Aji Daryono Jumlah Halaman  : 308 Halaman Penerbit                : Giga Pustaka Tahun Terbit         : 2015 ISBN                    : 978-602-14016-0-6 Sebenernya ini bukan resensi yang ngikut aturan resensi buku pada umumnya, mungkin kebawa buku yang mau diresensiin nya juga kali ya, resensi ini mau "out of the box" jugak aaah, suka-suka saya weh gayanya wkwkwk, lagi pengen nulis yang ga pake aturan baku qiqiqi :-P. ****** Jujur aja.... tertarik sama buku ini karena testimoni buku ini seliweran hampir tiap hari di timeline, dan akun fesbuk sang penulis selalu ramai dikerubungin banyak orang, disamping itu saya juga lumayan ngikutin postingan status fesbuknya yang super ramai itu, walau juaraaang banget kasih jempol apalagi nulis komen xixixi, maap... bukan somse, tapi bagi saya para seleb fesbuk mungkin ga akan terlalu ngarep jempol atau komen dari saya, la wong udah rame kayak
Read more