Surat untuk Stiletto Book

Dear Stiletto Book
Di Tempat
Assalamu’alaikum wr wb


Pertama kali baca pengumuman lomba ini rasanya seneng banget, kenapa ?Karena kamu sebagai penerbit yang memproklamasikan diri khusus mengangkat tema seputar dunia perempuan, memang sudah lama aku incar. Mendapati kamu memberiku kesempatan untuk mengungkapkan isi hatiku padamu lewat lomba ini, seolah seperti gayung bersambut deh. Semoga suratku ini tidak mengecewakan kamu yaa.

Sebagai seorang perempuan yang senang membaca, tentu saja aku exciting mendapati penerbit seperti kamu, karena rasanya aku baru mengenal dirimu saja deh penerbit yang khusus mengangkat tema perempuan, so…kalau aku ingin meng up grade diriku dengan berbagai ilmu tentang seputar dunia perempuan, ga perlu bingung nyari lagi deh, karena yang langsung terbayang di kepala adalah buku-buku terbitan kamu.

Pertama berkenalan dengan buku-buku terbitanmu yaitu serial A Cup of Tea. Cara paling nyaman namun mengena memberitahu orang tentang sebuah pelajaran hidup memang lewat sebuah kisah, dan dari serial A Cup of Tea yang kamu terbitkan, aku merasa banyak pelajaran hidup yang tersampaikan namun tidak menggurui, kisah-kisah yang ada dalam buku-buku serial A Cup of Tea terasa menemani, memahami, menginspirasi sekaligus membakar semangat aku setelah membacanya .

Sebagai seorang ibu beranak 3, aku juga ingin selalu menambah wawasan aku tentang seputar pengasuhan anak, dan kamu punya serial MomLit (Mommy Literature) yang mampu menjawab kebutuhanku, yaitu buku “Don’t Worry To be a Mom” dan “Anakku Sehat tanpa Dokter”. Teori-teori yang dipaparkan dalam 2 buku itu betul-betul komplit, namun disajikan dalam bahasa yang renyah dan mudah dicerna.



Setelah membaca buku-buku kamu, aku jadi ngebet pengen kirim naskah ke kamu. Hampir setahun kayaknya maju mundur berpikir untuk mengirim sampel naskah padamu. Karena aku akui naskahku masih berantakan mana baru separoh jadi pula…hihihi. Tapi akhirnya nekad juga deh ngirim sampel naskahnya. Dan aku jingkrak-jingkrak kegirangan karena pagi hari kirim naskah, eh…sorenya langsung dapat konfirmasi kalau naskahku sudah masuk redaksi. Duh…rasanya baru kamu deh penerbit yang begitu cepat responnya. Walau saat itu belum dapat keputusan apapun tentang naskahku, tapi baru mendapat jawaban konfirmasi aja sudah sukses bikin aku melayang di udara…hahah, maaf kalau norak nih :-P.

Dan sesuai janji kamu, tepat 1 bulan kemudian, kamu memberi kabar soal nasib kelanjutan naskahku. Lagi-lagi….kamu bikin aku melayang di udara, karena kamu ternyata tertarik dengan sampel naskah yang aku kirim, dan meminta aku mengirimkan naskah hardcopy nya. Walau sempet panik di awal karena sampel naskah yang aku kirim baru separoh jadi, namun jawaban kamu atas naskahku itu betul-betul jadi penyemangat aku untuk segera menyelesaikan sisanya. Alhamdulillah….dengan semangat membara akhirnya beres juga naskahnya. Dan saat ini, aku masih dag..dig…dug..menanti jawaban selanjutnya tentang nasib naskahku itu. Duuuh….udah kayak orang nunggu surat dari pacar deh saat aku membuka email, karena setiap notifikasi email yang masuk, aku selalu berharap itu email dari kamu ….hahah. Namun sampai hari ini belum ada kabar juga tuh…hiks…hiks. Tapi….ga apa-apa aku masih sabar menanti kok, dan apapun hasilnya nanti, aku sudah cukup bahagia dengan respon hangat kamu selama ini terhadap naskahku, karena semua itu sudah sukses membuat aku “merasa” sebagai penulis betulan….hahah. Maaf kalau lebay, maklum…menerbitkan buku solo memang masih jadi mimpi besarku, dan aku berkhayal kamulah yang bisa mewujudkan mimpiku itu. Dan dengan respon hangatmu selama ini, aku sudah merasa karyaku dihargai dan diapresiasi, urusan nantinya jadi terbit atau ngga, gampang deh ntar mikir lagi belakangan…hahah. Kalau misalnya nanti ditolak, kecewa pasti ada laaah, tapi aku anggap itu sebagai proses kreatif perjalanan naskahku menjadi lebih baik ke depannya, walau tentu saja harapanku sih diterima dong. Rasanya bangga luar biasa kalau suatu saat nanti aku bisa masuk dalam barisan penulis perempuan lainnya bersama kamu ikut memajukan bangsa lewat buku-buku terbitanmu.

Duuh….rasanya masih banyak yang pengen aku ceritakan tentang kamu, sayangnya batasan kata yang dipatok, membuat aku terpaksa harus menyudahi suratnya nih..hiks. Di akhir suratku ini, aku berharap kamu terus berkibar mendampingi para perempuan Indonesia menjadi lebih smart dan sexy sesuai dengan taglinemu. Karena sexy nya seorang perempuan itu bukan melulu dipandang dari fisiknya, namun dari kemampuan intelektualnya juga, dan aku yakin kamu pasti bisa mendampingi aku dan seluruh perempuan Indonesia lainnya dalam mewujudkan semua itu.


Sukses Terus yaa....Stiletto Book !!





Comments

Popular posts from this blog

Review Milad Pernikahan ke-2 (Part 1)

Adlerian Therapy (Alfred Adler 1870 - 1937)

Review "Out of The Truck Box"