Buku dan Travelling

Orang yang ingin berwawasan luas tapi ga punya cukup uang, dengan buku insya allah kebutuhan itu akan terpenuhi. Terkadang pikiran kita bisa mengembara luas bahkan sanggup menyebrang benua hanya gara-gara baca buku, padahal secara fisik tubuh kita mungkin sedang duduk manis di kamar.


Lalu kondisi sebaliknya, ada orang yang juga ingin berwawasan luas tapi ga terlalu hobi baca, yaa... lakukan lah travelling, selevel dengan buku, melakukan travelling sebenarnya "membaca" juga. Membaca alam, membaca budaya sekitar. Saat membaca buku pikiran lah yang kita ajak "mengembara", nah... kalau travelling fisik kita yang benar-benar "mengembara". 


Baca kisah-kisah para traveller, iishhh... takjuuubb, kemampuan mereka mengambil hikmah emang daleeeemm.  Namun kalau ingin mendapat pengalaman hikmah yang mendalam, jangan lah melakukan travelling ala turis yah, tapi pilih deh jadi backpacker, susah senangnya saat melakukan perjalanannya itu sebenarnya yang bisa jadi tambahan pelajaran hidup kita.



Eh tapi, walau saya tau sih manfaat travelling segitu hebatnya, angger weh ga terlalu hobi.... hihiihi, kalau pun hobi jalan--jalan, pengennya yang ala turis gitu, biar serasa ratu hahah :-P.


Yah... intinya, membaca itu ada dua macam kan yah... yang tersurat dan yang tersirat, via buku kita mampu membaca hal yang tersurat, sedang via travelling kita mampu membaca hal yang tersirat, kalau kita mau makin memaknai hidup ini, yaa... lakukanlah keduanya. 


Comments

Popular posts from this blog

Adlerian Therapy (Alfred Adler 1870 - 1937)

Review "Out of The Truck Box"

Kemandirian Financial Vs Kemandirian Psikologis, Lebih Baik yang Mana Dulu ?