Victim Mentality
Mental Korban
Yaitu :
Sikap merasa pahlawan
Karena memiliki jiwa mental korban efeknya adalah saat berbuat sesuatu selalu merasa sedang berkorban dan merasa sebagai pahlawan yang kudu diapresiasi pengorbanannya.
Apa sih efek jelek memiliki sikap mental seperti ini ? Contoh kasus : Saat kita dikepung masalah n berdarah-darah maka fokus kita hanya di area "merasa hebat" sudah kuat berdarah-darah ala pahlawan tea , Dan karena fokusnya lebih ke keinginan untuk "merasa pahlawan", akhirnya fight menuju solusinya kurang sigap karena asyik aja berkubang dalam masalah dimana makin babak belur makin syahdu dong makin merasa pahlawan makin besar peluang masuk surga ... eaaaa .
Padahal kita diciptakan sebagai khalifah kan ya yang tugasnya memimpin , lalu apa sih yang harus pertama kita pimpin ?
Yaitu :
Pikiran dan Perasaan kita sendiri
Dalam frame tauhid yang benar, semua jiwa itu merdeka, bukan jiwa korban dan bukan jiwa pahlawan karena semua pusatnya ke Allah. Dan efek sikap mental seperti ini akan membawa kita selalu fokus pada solusi bukan sibuk asyik masyuk berdarah darah menikmati masalah demi ingin meraih predikat pahlawan dong
Jadi.... selalu lah pimpin pikiran dan perasaan kita pada tauhid yang benar agar ga ada lagi perasaan sebagai korban atau sebagai pahlawan, da kita mah bukan korban atau pahlawan, aslinya kita ini khalifah yang punya fitrah sebagai pemenang kehidupan.
Mungkin masih masuk akal lah ya saat jiwa mental korban melekat pada seseorang yang rutin didzolimi, tapi yang luar biasa pagujud adalah saat jiwa mental korban ini pun melekat pada orang yang mendzolimi, persis setiap habis mendzolimi lalu saat pihak yang terdzolimi mengeluh kesakitan, respon sakitnya pihak yang terdzolimi selalu dia terjemahkan sebagai sebuah bentuk serangan untuknya . Tapi pihak pendzolim yang selalu merasa terdzolimi pun tidak "ujug2" sih refleks bersikap begitu, itu hanya akibat dari tumpukan luka yang dia genggam erat2 dan saking lelahnya menggotong beban luka itu kemana-mana akhirnya dia merasa seluruh dunia layak mengasihani dirinya n dia merasa punya pembenaran saat dzolim pada orang lain karena tokh dia sudah berkorban banyak ngegotong luka segitu banyak .
Milikilah jiwa-jiwa yang merdeka tanpa harus merasa jadi korban atau pahlawan dalam kondisi apapun. Karena hanya jiwa-jiwa yang merdeka lah yang mampu all out menjadi diri yang bermanfaat untuk sekitar tanpa harus dimanfaatkan atau memanfaatkan.
Dan surga itu hanya dijanjikan untuk jiwa-jiwa yang merdeka lah, seperti kutipan beberapa ayat dari Q.S Al-Fajr berikut :
27. Wahai jiwa yang tenang
28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridho dan diridhoiNya
29. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku
30. Dan masuklah ke dalam surga-Ku
Wallahu'alam
Comments