Meraih Sukses Cukup dengan Modal Jadi Diri Sendiri
Hari ini dinyatakan sebagai Hari Blogger Nasional, dan saya sebagai seseorang yang masih merasa blogger pingin ikut meramaikannya dengan posting tulisan hihihi.
Personal Branding
Sekarang lagi musim orang ngomongin soal personal branding, katanya kalau pengen sukses teruslah mencari personal branding kita seperti apa, lalu asah sampai mengkilap.
Istilah kerennya lah personal branding, kalau mau bahasa sederhananya mah begini kira-kira...hayuu mari kita sukses cukup dengan modal jadi diri sendiri. Ga percaya bahwa cukup dengan jadi diri sendiri bakal sukses ?!
Yuk... kita telusuri !!
Setiap manusia itu unik, dan pesan itu sudah Allah sampaikan melalui tubuh kita, yaitu adanya sidik jari. Betapa sekian milyar atau bahkan sekian trilyun manusia yang hidup di muka bumi ini punya sidik jari yang berbeda bahkan pada sepasang anak kembar sekalipun.
Dari situ sebenarnya sudah jadi pertanda bahwa potensi unik setiap orang itu tidak ada yang benar-benar sama persis, dimana potensi unik yang ada pada dirinya merupakan modal untuk menghebatkan dirinya secara keseluruhan.
Masih kurang percaya ?! oke... mari kita buka sumber paling akurat, yaitu Al-qur'an dan hadits ...heu..heu.. bukan mau ceramah looh...hihihi, tapi ya mau bilang apa....sumbernya emang dari situ sih....xixi
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua orang tua nya lah yang membuatnya menjadi seorang Yahudi, seorang Nasrani maupun seorang Majusi…” (H.R Bukhari Muslim).
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu ?” mereka menjawab “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan “Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini.” (Al-A’raf; 172).
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi,” Mereka (para malaikat) bertanya,” Mengapa Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan mensucikan-Mu?” Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya.” (Q.S. Al-Baqarah ; 30).
See... makin jelas kan sekarang ? bahwa setiap orang itu unik, dan dengan keunikannya itulah dia bisa sukses, karena saat sifat uniknya makin tajam, maka potensi kekhalifahannya akan makin bersinar, sehingga makin kelihatan lah personal branding nya seperti apa.
Terus ... jadi orang sukses itu emang perlu yah ? heu heu... urusan hasilnya mah hak Allah, tapi perintah untuk jadi orang sukses itu jelas banget ada lah. Ya... janji surga itu hanya diberikan kepada orang-orang yang sukses kan ? dimana jalan suksesnya harus didaki dengan bekal sukses-sukses kecil versi dunia. Dan Allah ga nuntut hasilnya loh, hanya menyuruh ikhtiarnya saja, tapi logikanya kalau kita terus telaten mengasah diri, hasil itu akan datang sendiri kok, apalagi hadiahnya surga, dan saat berhasil, surga itu udah bisa dirasakan langsung bahkan sebelum surga akhirat benar-benar datang, karena mendapatkan apa yang sudah kita asah bertahun-tahun sudah seperti mendapat surga dunia kan ?!
Terus kalau ada yang nanya, kenapa saya udah jadi diri sendiri tapi kok ga sukses juga ? bisa jadi... ke"diri"an nya itu belum benar-benar utuh, masih bercampur dengan niat ingin meniru orang lain. Kalau sudah tajam banget, beneran tinggal tunggu metik aja..heu heu.
Saya jadi inget masa KP saat masih kuliah, dulu saya diperintah untuk memisahkan senyawa menjadi beberapa unsur yang lebih sederhana, karena katanya saat zat dipisahkan menjadi lebih sederhana maka efek pengobatannya lebih efektif, beda dengan saat kondisinya masih bercampur baur. Dulu pemisahan zat menggunakan metoda ekstraksi dan maserasi, dan zat yang sudah didapatkan dari hasil pemisahan diuji kepada bakteri, dan digunakan sebagai antibiotik (halah..dibahassss...qqqq) Heu..heu...meni masih inget yak :-P, soale itu termasuk KP yang fenomenal karena saking lieurnyah, jadi aja masih kebayang sampe sekarang hahahah :-P (dadah-dadah teteh senior yang jadi pembimbingkuh..xixi).
Nah... kan... makin sederhana ternyata makin kuat efek pengobatannya, analogi di atas bisa lah dijadikan gambaran untuk menjelaskan tentang personal branding itu seperti apa.
So... cari terus dirimu, tentukan jalannya, asah sampai mengkilap lalu petiklah hasil suksesnya. Dan enaknya saat kita sudah menemukan sisi unik diri kita, dunia persaingan tidak akan membuat kita gentar lagi, dah gitu...kita menjadi sangat menikmati proses yang ada meski bisa jadi ada masa babak belur dan gagal totalnya. Dan yang paling penting.... saya merasa melalui passion itulah posisi kita dengan pencipta terasa begitu dekaaaaaat, sehingga hidup menjadi lebih berwarna. Kalau boleh GR mah, saya merasa mengasah potensi diri ini seolah kayak lagi membumikan perintah menjadi khalifah tapi dengan cara bersenang-senang...hihihi.
Mari kita simak quote bagus dari Fahd Pahdepie berikut ini :
"Kita bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa, sampai kita mewakili pikiran dan perasaan kita sendiri"
Oke... masih ada yang ragu bahwa cukup menjadi diri sendiri itu bisa sukses ? semoga setelah baca postingan ini ga ragu lagi yaa....
Personal Branding
Sekarang lagi musim orang ngomongin soal personal branding, katanya kalau pengen sukses teruslah mencari personal branding kita seperti apa, lalu asah sampai mengkilap.
Istilah kerennya lah personal branding, kalau mau bahasa sederhananya mah begini kira-kira...hayuu mari kita sukses cukup dengan modal jadi diri sendiri. Ga percaya bahwa cukup dengan jadi diri sendiri bakal sukses ?!
Yuk... kita telusuri !!
Setiap manusia itu unik, dan pesan itu sudah Allah sampaikan melalui tubuh kita, yaitu adanya sidik jari. Betapa sekian milyar atau bahkan sekian trilyun manusia yang hidup di muka bumi ini punya sidik jari yang berbeda bahkan pada sepasang anak kembar sekalipun.
Dari situ sebenarnya sudah jadi pertanda bahwa potensi unik setiap orang itu tidak ada yang benar-benar sama persis, dimana potensi unik yang ada pada dirinya merupakan modal untuk menghebatkan dirinya secara keseluruhan.
Masih kurang percaya ?! oke... mari kita buka sumber paling akurat, yaitu Al-qur'an dan hadits ...heu..heu.. bukan mau ceramah looh...hihihi, tapi ya mau bilang apa....sumbernya emang dari situ sih....xixi
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua orang tua nya lah yang membuatnya menjadi seorang Yahudi, seorang Nasrani maupun seorang Majusi…” (H.R Bukhari Muslim).
Pada kutipan hadits di atas, jelas tertulis bahwa setiap manusia itu lahir dalam keadaan fitrah, lalu fitrah itu apa sih ? Dan... untuk tahu apa itu fitrah, mari kita baca kutipan ayat berikut ini :
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu ?” mereka menjawab “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan “Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini.” (Al-A’raf; 172).
Berdasarkan kutipan ayat di atas, setiap manusia itu sudah mengambil persaksian dengan Tuhannya, naah... pengakuan tentang keberadaan Tuhan itulah yang namanya fitrah, itulah sebabnya pencarian bahagia seolah jadi barang buruan yang terus dicari orang karena yaa fitrah setiap manusia itu ingin tenang dan bahagia, itu berlaku untuk orang beragama apapun, bahkan orang yang mengaku atheis sekalipun, pilihan atheis nya itulah sebenarnya bentuk pencarian Tuhan versi dirinya.
Lalu apa hebatnya fitrah ? Menurut Okina Fitriani dalam bukunya yang berjudul The Secret of Enlightening Parenting, disebutkan bahwa Manusia lahir dengan fitrah, yaitu suci dan berpotensi baik. Manusia lahir bukanlah sebagai kertas kosong, melainkan jiwanya telah bersaksi akan Keesaan Tuhan. Dimana percaya pada Tuhan itulah merupakan potensi baiknya seorang manusia (halaman 7). Dan potensi tersebut adalah kondisi laten yang memerlukan pengetahuan dan latihan untuk menjadi kompetensi. Ada tiga alat yang dikaruniakan Tuhan pada semua manusia tanpa kecuali yaitu pendengaran, penglihatan dan hati (halaman 55).
Nah... keren kan ternyata potensi fitrah ini ?! Lalu ada yang lebih menakjubkan lagi, saat fitrah suci kita makin berkilau, maka segudang potensi yang tersimpan didalamnya akan keluar maksimal, itulah yang disebut potensi kekhalifahan, seperti dikutip dari Menurut Sarwandi Eka Sarbini dalam bukunya yang berjudul “5 Mukjizat Manusia”, disebutkan bahwa saat manusia diciptakan, sesungguhnya manusia itu sudah diposisikan paling mulia, bahkan lebih tinggi dibandingkan malaikat, dan manusia juga memiliki tugas sebagai khalifah di bumi. Betapa Allah memposisikan diri kita pada kedudukan yang sangat mulia, bahkan ditugaskan sebagai khalifah di bumi. Dimana definisi khalifah itu artinya pemimpin, yang memiliki sifat sebagai pemenang, agen perbaikan, agen perubahan, inisiator dan penggerak. Seperti tertera pada ayat berikut ini :
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi,” Mereka (para malaikat) bertanya,” Mengapa Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan mensucikan-Mu?” Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya.” (Q.S. Al-Baqarah ; 30).
See... makin jelas kan sekarang ? bahwa setiap orang itu unik, dan dengan keunikannya itulah dia bisa sukses, karena saat sifat uniknya makin tajam, maka potensi kekhalifahannya akan makin bersinar, sehingga makin kelihatan lah personal branding nya seperti apa.
Terus ... jadi orang sukses itu emang perlu yah ? heu heu... urusan hasilnya mah hak Allah, tapi perintah untuk jadi orang sukses itu jelas banget ada lah. Ya... janji surga itu hanya diberikan kepada orang-orang yang sukses kan ? dimana jalan suksesnya harus didaki dengan bekal sukses-sukses kecil versi dunia. Dan Allah ga nuntut hasilnya loh, hanya menyuruh ikhtiarnya saja, tapi logikanya kalau kita terus telaten mengasah diri, hasil itu akan datang sendiri kok, apalagi hadiahnya surga, dan saat berhasil, surga itu udah bisa dirasakan langsung bahkan sebelum surga akhirat benar-benar datang, karena mendapatkan apa yang sudah kita asah bertahun-tahun sudah seperti mendapat surga dunia kan ?!
Terus kalau ada yang nanya, kenapa saya udah jadi diri sendiri tapi kok ga sukses juga ? bisa jadi... ke"diri"an nya itu belum benar-benar utuh, masih bercampur dengan niat ingin meniru orang lain. Kalau sudah tajam banget, beneran tinggal tunggu metik aja..heu heu.
Saya jadi inget masa KP saat masih kuliah, dulu saya diperintah untuk memisahkan senyawa menjadi beberapa unsur yang lebih sederhana, karena katanya saat zat dipisahkan menjadi lebih sederhana maka efek pengobatannya lebih efektif, beda dengan saat kondisinya masih bercampur baur. Dulu pemisahan zat menggunakan metoda ekstraksi dan maserasi, dan zat yang sudah didapatkan dari hasil pemisahan diuji kepada bakteri, dan digunakan sebagai antibiotik (halah..dibahassss...qqqq) Heu..heu...meni masih inget yak :-P, soale itu termasuk KP yang fenomenal karena saking lieurnyah, jadi aja masih kebayang sampe sekarang hahahah :-P (dadah-dadah teteh senior yang jadi pembimbingkuh..xixi).
Nah... kan... makin sederhana ternyata makin kuat efek pengobatannya, analogi di atas bisa lah dijadikan gambaran untuk menjelaskan tentang personal branding itu seperti apa.
So... cari terus dirimu, tentukan jalannya, asah sampai mengkilap lalu petiklah hasil suksesnya. Dan enaknya saat kita sudah menemukan sisi unik diri kita, dunia persaingan tidak akan membuat kita gentar lagi, dah gitu...kita menjadi sangat menikmati proses yang ada meski bisa jadi ada masa babak belur dan gagal totalnya. Dan yang paling penting.... saya merasa melalui passion itulah posisi kita dengan pencipta terasa begitu dekaaaaaat, sehingga hidup menjadi lebih berwarna. Kalau boleh GR mah, saya merasa mengasah potensi diri ini seolah kayak lagi membumikan perintah menjadi khalifah tapi dengan cara bersenang-senang...hihihi.
Mari kita simak quote bagus dari Fahd Pahdepie berikut ini :
"Kita bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa, sampai kita mewakili pikiran dan perasaan kita sendiri"
Oke... masih ada yang ragu bahwa cukup menjadi diri sendiri itu bisa sukses ? semoga setelah baca postingan ini ga ragu lagi yaa....
Comments